AMBON, Siwalimanews – Meski status internasionalnya telah dicabut per 2 April 2024 lalu, namun PT Angkasa Pura Cabang Bandara Pattimura Ambon terus berbenah, baik dari sistem pelayanan maupun fasilitas umum lainnya.

General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Cabang Bandara Pattimura Ambon Shively Sanssouci disela-sela media gathring bersama jurnalis Ambon di bandara tersebut, Rabu (18/9) menuturkan, pihaknya akan tetap memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengguna jasa bandara baik dari segi pelayanan maupun nuansa.

“Sistem pelayanannya lebih ditingkatkan, demikian pula dengan nuansa di sekeliling bandara yang sekarang sudah dihiasi dengan mural. Dari sisi pelayanan sendiri, di Bandara ini, kami sudah punya 18 conter cek in yang 15 diantaranya sudah dilengkapi dengan comen news,” ujarnya.

Walaupun demikian, ia mengaku, masih terdapat banyak kekurangan dari sistem pelayanan, namun kedepan di tahun 2025, akan ada hal-hal yang dilakukan, demi meningkatkan kualitas bandara.

Beberapa hal yang akan dilakukan itu diantaranya, pihak Angkasa Pura akan mulai mengaktifkan Reposisi PSCP dan Re-layout CSP, pembuatan tourist informs center terpadu, rencana gerai UMKM di terminal lantai II (Maluku Corner), penerapan sistem manless (parkir bandara) dan mengadakan atraksi budaya di bandara.

Baca Juga: Tim Peneliti UI dan UMN Sambangi Balai Kota

“Sekarang ini untuk UMKM sendiri, sudah ada, dan tahun depan (2025) akan ada penambahan UMKM. Nanti kita siapkan gerainya, mereka tinggal berjualan saja dengan biaya sewa yang tidak terlalu mahal. Itu mimpi saya. Sementara untuk pengaktifan taxi bandara, itu juga sudah kita lakukan, termasuk sistem pelayanan lainnya akan ditingkatkan, termasuk parkir, yang kedepan tidak lagi menggunakan pembayaran tunai,” bebernya.

Selain itu kata dia, di tahun 2025, pihaknya juga akan membuat semacam pelatihan bagi para driver di bandara.

“Karena driver-driver ini menurut kami juga sebagai perpanjangan tangan dari pemda yang juga bisa memperkanalkan destinasi-destinasi wisata di yang ada di Ambon maupun Maluku secara keseluruhan, sehingga mereka juga perlu dilatih, terutama soal bahasa,” ujarnya.

Sedangkan menyangkut dengan perihal pencabutan status internasional menurutnya, itu merupakan keputusan pemerintah pusat.

“Meski demikian, itu tidak terlalu berpengaruh bagi kami di Bandara Pattimura dan di sini saya mau sampaikan bahwa per 9 september 2024 kemarin, nama Angkasa Pura I juga berubah menjadi Angkasa Pura Indonesia,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, para Jurnalis juga diajak berkeliking bandara untuk melihat dan mengetahui fungsi dari setiap pos maupun mengenal spot-spot yang ada disetiap sudut bandara.(S-25)