Tempelhof – bandara bersejarah di Berlin, Jerman, direncanakan bakal berubah menjadi tempat prostitusi berkonsep booth. Salah satu layanan yang ditawarkan adalah drive-in sex.

Sama seperti fitur drive-thru untuk membeli makanan, drive-in sex memungkinkan pelanggan bertemu dengan pekerja seks di kendaraan mereka sendiri.

Konsep ini diusulkan oleh salah seorang pejabat kota Berlin, Stephan von Dassel. Dia mengusulkan untuk membuat lokalisasi anyar di Bandara Tempelhof yang telah terpakai lagi. Lokalisasi ini disebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pekerja seks di Berlin.

Selama ini, menurut Dassel, prostitusi dan pekerja seks di Berlin tak diatur dan tidak manusiawi. Jika dibiarkan, lokalisasi dapat berujung pada buruknya kesejahteraan dan kesehatan pekerja seks.

“Booth seks yang diatur dapat meningkatkan keselamatan dan kondisi kerja pekerja seks, dan mengurangi dampak negatif prostitusi di lingkungan perumahan,” kata Dassel, melansir CNN.

Baca Juga: 5 Langkah Pencegahan Penyakit HIV/AIDS

Bandara Tempelhof dipilih jadi salah satu calon lokasi prostitusi karena berada jauh dari pusat kota. Bandara ini telah menjadi saksi banyak peristiwa besar dari masa ke masa.

Bandara Tempelhof merupakan landasan penerbangan Nazi selama Perang Dunia II. Ia juga jadi tempat pesawat udara Berlin selama Perang Dingin. Yang terbaru, bandara ini jadi tempat penampungan darurat para pengungsi yang melarikan diri dari Suriah. Pada 2008, Bandara Tempelhof diubah menjadi taman raksasa.

Untuk diketahui, konsep booth seks pertama kali muncul di kota Utrecht, Belanda pada pertengahan 1980-an. Konsep ini kemudian menyebar ke beberapa kota di Eropa.

Pada 2001, konsep ini diadopsi oleh kota Cologne Barat di Jerman. Setiap lokasi memiliki pintu masuk berpagar, kamera keamanan, dan tombol alarm di setiap bilik. Konsep ini juga diikuti oleh Essen, Bonn, dan Zurich. (*)