SAUMLAKI, Siwalimanews – Eugenia Sakliressy (26), ditemukan tewas gantung diri di rumahnya yang berada di Desa Wowonda, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Senin (3/3).

Informasi yang berhasil dihimpun Siwalimanews dari berbagai sumber menyebutkan, ayah kandung korban, Martinus Sakliressy, di hari naas itu bersama istri sejak pukul 09.00 pagi sudah berangkat untuk beraktivitas di kebun miliknya di Desa Lauran.

Sebelum beranjak ke kebun, ayah dan ibu korban bahkan sempat berkomunikasi dengan korban yang merupakan putri bungsu dari empat bersaudara ini.

Ayah korban sempat mengatakan, bahwa kondisi psikis putrinya tersebut dalam keadaan baik-baik saja tanpa adanya masalah apapun.

“Saya dan istri dari pagi sudah ke kebun kami di dekat markas Batalyon. Karena kami berencana tidur di kebun, saya hubungi cucu saya bernama Asty di kampung untuk berkenan ke rumah menemani saudarinya Eugenia tidur, karena dia hanya sendirian di rumah,“ tutur ayah korban.

Baca Juga: Pimpin Apel Perdana, Ini Kata Bupati Aru

Saat cucunya ke rumah sesuai permintaan sang kakek, tak lama berselang, cucunya menelpon sang kakek dan memberitahu kalau, tantenya (Eugenia) telah meninggal gantung diri tepat diatas tempat tidur miliknya.

“Cucu saya, Asty menelpon dan saya kaget serta sempat tak percaya karena Asty katakan bahwa Opa, kakak Heny (sapaan akrab korban) sudah meninggal gantung diri. Dengar kabar itu, saya dan istri bergegas pulang ke rumah di Wowonda,“ lanjut ayah korban sambil berlinang air mata.

Mendengar kabar itu, Desa Wowonda heboh  dengan kejadian tersebut. Aparat Kepolisian dari Polsek Tanimbar Selatan kemduian tiba di Tempat Kejadian Perkara untuk melakukan identifikasi penyebab dan motif di balik kejadian itu.

Usai melakukan olah TKP, pihak keluarga korban sempat meminta agar dilakukan visum et repertum terhadap jenazah korban yang berlangsung di RSUD dr PP Magretti Saumlaki.

Hingga berita ini dipublikasikan, belum diketahui secara pasti motif di balik tindakan mahasiswa Sarjana Sosiologi pada FISIP Universitas Pattimura Ambon itu mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.(S-26)