AMBON, Siwalimanews – Untuk menghindari pungutan dengan alibi administrasi, maka PT ASDP Indonesia Ferry menyarankan kepada masyarakat selaku pengguna jasa transportasi ini, agar membeli tiket, baik Galala-Namlea maupun Hunimua-Waipirit, tidak tidak melalui agen penjualan tiket yang ada di sekitar pelabuhan penyebrangan.

Kepala PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ambon, Christoper Samosir kepada Siwalimanews, di ruang kerjannya, Jumat (27/9) minta, agar pengguna jasa transportasi penyeberangan laut dapat membeli tiket melalui online, khusus pembelian tiket ferry yang sudah diberlakukan secara nasional.

“Jadi terkait dengan pemesanan tiket, itu tidak lagi dijual di area pelabuhan. Ini yang harus diketahui oleh seluruh pengguna jasa, agar mempersiapkan pemesanan tiketnya jauh sebelum sampai ke pelabuhan. Jadi itu diakses secara online khusus penjualan tiket ferry. Atau bisa juga melalui Indomaret atau alfamart/alfamidi. Jadi jangan di pelabuhan, apalagi di agen,” himbaunya.

Terkait dengan peristiwa yang dialami sejumlah penumpang pasca kenaikan harga tiket, dimana terdapat pungutan di luar harga tiket oleh agen penjualan tiket yang berada di dekat area pelabuhan kata Samosir, itu diluar tanggugjawab ASDP.

pasalnya, agen-agen tersebut bukan bagian dari ASDP dan tidak ada kerjasama dengan pihak ASDP.

Baca Juga: Anggota DPRD Kota Ambon Ikut Bimtek

“Jadi karena itu usaha mereka, ya mungkin kelebihannya itu adalah bagian dari administrasi mereka. Makanya kami menyarankan, untuk menghindari itu, jangan membeli tiket pada agen-agen tersebut. Tapi bisa via online,” tandasnya.

Berkaitan dengan praktek calo yang ternyata masih ada di pelabuhan, khususnya Hunimua, Samosir menegaskan, itu akan ditertibkan. Termasuk jika itu adalah petugas yang bekerjasama untuk menjalankan praktek calo tersebut.

Diketahui, sistem kerja calo, adalah mendahukukan kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor untuk bisa naik ke kapal. Hal itu tentu dengan bayaran tertentu yang diminta oleh calo bersangkutan. Praktek ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama, dan ironisnya, itu juga masih terjadi hingga kini.

Samosir berjanji akan menertibkan praktek itu. Dan jika itu adalah petugas atau adanya keterlibatan petugas dengan calo, maka akan diberikan sanksi tegas.

“Dalam jalur-jalu kendaraan itu memang ada jalur khusus, misalkan untuk ambulance atau pihak dengan agenda-agenda khusus lainnya, itu bisa diprioritaskan. Tapi tidak dengan imbalan-imbalan apapun yang harus diberikan. Sehingga jika ada, maka itu yang akan ditindak tegas,” janjinya.

Sementara terkait dengan kenaikan harga tiket, ia mengaku, itu akan dibarengi dengan penyediaan fasilitas pada setiap pelabuhan, baik ruang tunggu maupun tempat duduk dan lainnya yang akan dibenahi kedepannya.

“Paling tidak kita tata kembali fasilitas-fasilitas pelabuhan, dilakukan pengecatan dan penyediaan fasilitas lainnya. Mudah-mudahan tahun depan itu ada pembangunan di setiap pelabuhan, seperti ruang tunggu, semua desain market perencanaan akan dilakukan. Termasuk kita upayakan akan ada kapal lintasan lain lagi yang akan masuk,” cetusnya.(S-25)