DOBO, Siwalimanews – Guna mengantisipasi kelangkaan BBM, khususnya minyak tanah, maka Pemkab Aru menggelar rapat koordinasi bersama Pertamina dan para agen penyalur.

Bupati Aru Timotius Kaidel dalam rakor yang berlangsung di lantai II Kantor Bupati, Selasa (4/3) mempertanyakan fenomena yang selalu terjadi di tangah masyarakat, terkait dengan antrian yang selalu terlihat di hampir seluruh sudut Kota Dobo.

Olehnya, diharapkan ada solusi yang dapat diambil guna mengantisipasi fenomena tersebut. Padahal Pertamina mengaku, kalau stok BBM jelang bulan Ramadhan cukup.

“Namun, bila terjadi antrian, itu ada pada pihak penyaluran atau agen khusus minyak tanah, karena penghitungan stok itu cukup. Olehnya saya inta agar permasalahan ini segera diselesaikan,” pinta bupati.

Sementara untuk permasalah sering terjadinya antrian pula di SPBU Nelayan, bupati mengaku, ini sudah bukan lagi jadi rahasia umum, sebab BBM subsidi banyak disalahgunakan (dijual) bagi yang tidak berhak menggunakannya.

Baca Juga: Pimpin Apel Perdana, Ini Kata Bupati Aru

“Nah, ini juga harus kita putus mata rantainya sehingga benar-benar BBM subsidi ini dapat digunakan oleh yang berhak bukan sebaliknya,” tandas bupati.

Sementara untuk SPBU reguler dan SPBU compak agar bisa mengurai terjadinya kemacetan dan antrian Panjang kata bupati, maka jam operasional harus ditambahkan dari sebelumnya tutup pukul 17.30 WIT menjadi pukul 00.00 WIT,” pinta bupati.

Bupati menegaskan, tidak ada alasan papaun, bahwa tidak bisa membuka SPBU hingga pukul 00.00 WIT.

“Jika alasannya jam kerja atau biaya bertambah itu akan di lihat oleh pemda,” tegas bupati.

Sementara terkait masalah penerangan jalan yang disampaikan SPBU compak, Bupati menegaskan, besok malam seluruh penerangan jalan sudah menyala, jadi tidak ada alasan seperti itu, karena ini demi mengurai dan menghilangkan permasalahan yang selama ini terjadi.(S-11)