AMBON, Siwalimanews – Fesfip AMGPM dan ACFFest Komisi Pemberantas Korupsi akan menggelar workshop script development yang akan digelar di Kota Ambon 14-18 Agustus 2024.

Kegiatan yang masih dalam agenda Festival Film Pendek Regional Indonesia Timur itu dihadiri oleh 10 finalis kompetisi proposal ide cerita yang berasal dari Maluku, Maluku Utara dan Papua Raya.

“Hari ini, personil ACFFest KPK RI kembali menginjakan kaki di Ambon untuk menjalani sejumlah agenda yang telah terjadwalkan bersama RRI Ambon, BPC GMKI Ambon dan PB AMGPM, dimana Selasa (13/8) besok, akan diadakan talk show di RRI dalam program Aspirasi Maluku dengan topik Berantas Korupsi Lewat Seni,” tulis Pendeta Idho Kwalomine yang juga PB AMGPM dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Senin (12/8).

Dalam kegiatan tersebut kata dia, juga menghadirkan beberapa pembicara, yakni Geraldy Laimera dari Founder Welora Pictures, Pendeta Idho Kwalomine dari PB AMGPM, dan Medio Venda dari Kasatgas 4 Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK.

“Dalam kegiatan ini, dari BPC GMKI Ambon juga menggelar bincang tematik bersama Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK yang bertajuk masa depan tanpa korupsi menuju Indonesia emas dan hadir sebagai pembicara, yaitu Ketua Cabang GMKI Ambon Apriansa Atapary, senior member GMKI Pdt Idho Kwalomine dan Medio Venda Kasatgas 4 Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK RI, yang mana agenda ini akan digelar di Kantor Klasis GPM Pulau Ambon,” tulis Pendeta Idho.

Baca Juga: Iksba Kalsel Siap Kawal Porwanas 2024

Setelah itu, lanjut PDT Idho, juga akan dilangsungkan Fesfip AMGPM bersama ACFFest KPK akan adakan Hospitality Night bersama 10 finalis ACFFest Regional, yang mana ini selain PB AMGPM, tim ACFFest dan para finalis, hadir pula Irfan Ramly selaku Sutradara dan Script Writer, Nurul Kristanto selaku Ketua Tim Pokja Apresiasi dan Literasi Film, Direktorat Perfilman, Musik dan Media-Kemendikbudristek RI.

Agenda ini sekaligus menjadi proyek kerja sama Indonesia Jerman yang diimplementasikan oleh GIZ dalam kerangka Corruption Prevention in Forestry Sector (CPFS) yang diwakili oleh Faiza Hasan.

“Jadi selama 5 hari, para finalis akan diisi dengan sejumlah materi untuk mengkonstruksi ide cerita agar menjadi sebuah script film yang bagus sesuai yang diharapkan dan dapat diproduksi dengan strategi yang bagus pula, sehingga pesan cerita akan mudah diterima dan menarik untuk ditonton. Apalagi script yang digarap bertemakan antikorupsi di sektor kehutanan, sehingga memiliki tantangan tersendiri dalam produksinya,” tandas Pendeta Idho.

Nantinya diujung gelaran workshop itu menurut Pendeta Idho, akan ditentukan dua ide cerita terbaik yang akan mendapatkan pembiayaan pembuatan film, masing-masing sebesar Rp35 juta plus mentoring dari sineas senior selama pengerjaan film berlangsung.

Kerjasama PB AMGPM dan KPK melalui Anticorruption Film Festival (ACFFest) terjalin sejak tahun 2023 yang diawali dengan kunjungan perdana oleh PB AMGPM ke KPK dalam rangka membina kesadaran dan memberkuat komitmen antikorupsi melalui seni dan festival film pendek adalah salah satu instrumen yang digunakan oleh AMGPM.

Untuk itu,  melalui Fesfip AMGPM, program bina orang muda dalam semangat antikorupsi sekaligus mengembangkan kerja-kerja kreatif melalui industri film dapat berlangsung, ibarat sekali mendayung, dua atau tiga pulau terlampau.

“Demikianlah AMGPM mengimplementasikan program sesuai dengan garis-garis besar pokok program, sekaligus menjalin kerja sama eksternal yang berdampak bagi kader AMGPM, khususnya maupun untuk masyarakat luas pada umumnya,” tulis Pendeta Idho.

Masih dalam rilis itu, Ketua Umum PB AMGPM Melkias Sairdekut menyampaikan selamat datang kepada tim ACFFest KPK RI dan para finalis, sekaligus memberi motivasi agar kiranya komitmen AMGPM Bersama seluruh stakeholder untuk melawan korupsi yang adalah extra ordinary crime sebagai sebuah kesadaran iman, demi mewujudkan kesejahteraan dan masa depan bersama.(S-25)