AMBON, Siwalimanews – Gubernur Maluku dan Wakil Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa – Abdullah Vanath diyakini mampu membawa perubahan besar bagi Maluku, sebab keduanya memiliki catatan- catatan keberhasilan serta segudang pengalaman.

Walaupun memiliki segudang pengalaman serta catatan-catatan keberhasilan, namun keduanya juga dituntut untuk menjawab janji kampanye bagi masyarakat serta merealisasikan visi dan misi mereka.

“Bagi kami janji politik saat kampanye yang termanivestasi dalam visi, misi dan program harus dapat terealisasi untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Maluku. Memang ini bukan pekerjaan mudah sehingga butuh kekompakan, kerja keras dan kolaborasi dengan semua pihak,” ungkap Melayaman kepada Siwalimanews di Ambon, Jumat (21/2).

Salah satu janji kampanye HL bagi masyarakat Tanimbar yang harus direalisasi kata Melayaman, yakni menjadikan Tanimbar sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Janji ini harus direalisasikan, sebab hal itu menjadi salah satu poin penting untuk mengeluarkan Tanimbar dari kondisi keterpurukan saat ini.

“Kami berharap agar janji jadikan Tanimbar sebagai salah satu dari tiga daerah untukjadi Kawasan Ekonomi khusus harus direalisasikan oleh HL, sebab orang Tanimbar berharap hal itu dapat direalisasikan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kedepan,” tandasnya.

Baca Juga: Kapolda Ingatkan Mahasiswa tak Mudah Terprovokasi

Ia mengaku, dengan menempatkan Tanimbar sebagai KEK, maka ada pemerataan pembangunan dan distribusi keadilan ke setiap kabupaten/kota di Maluku.

Sementara kebijakan pemerintah pusat terkait efisiensi anggaran lanjut Melayaman, itu wajib dilaksanakan, baik oleh kementerian dan lembaga maupun kepala daerah. Efisiensi ini penting untuk dijalankan, agar tidak terjadi pemborosan anggaran atau dengan kata lain, peralihan anggaran ke program strategis yang outputnya terukur, seperti pelayanan dasar dan pemberdayaan.

Untuk itu, kegiatan seperti perjalanan dinas, studi banding dan seminar perlu untuk dibatasi dan dikurangi. Apakah efisiensi berdampak pada kualitas public service? tentu tidak, karena efisiensi anggaran ini tidak termasuk belanja pegawai.

“Dengan efisiensi anggaran yang ada, maka guebrnur dianggap perlu untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja pejabat setiap OPD, open promotion jabatan dengan merit system approach serta  memastikan penganggaran berbasis kinerja, transformasi digital untuk memotong rentang kendali,dan melakukan pengawasan secara berkelanjutan agar transparan dan akuntabel,” ucapnya .

Ia mengaku, Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini, memiliki segudang pengalaman, untuk itu dirinya optimis, Maluku dibawah kepemimpinan Hendrik lewerissa dan Abdullah Vanath, akan membawa Maluku keluar dari keterpurukan,  kemiskinan, stunting, pengangguran dan sebagainya.(S-26)