AMBON, Siwalimanews – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Aviation Fuel Terminal Pattimura telah berhasil mengimplementasikan Program SPP Berbayar Sampah di PAUD Sadar Lingkungan Negeri Laha.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun meng­ungkapkan, program ini tercipta sebagai bentuk Pertamina men­dukung pendidikan inklusif serta pelestarian lingkungan.

“Hal ini tercipta sebagai upaya kami mendukung pendidikan inklusif serta pelestarian lingkungan, dari program ini juga menjadi sebuah langkah inisiatif pertama di Provinsi Maluku yang memungkinkan keluarga kurang mampu membayar biaya pendidikan anak-anak mereka dengan sampah yang telah dipilah dan dikumpulkan, menjadi model pembelajaran berbasis lingkungan di Maluku,” ujar Edi dalam rilis yang diterima Siwalima, Kamis (7/11).

Edi menjelaskan, sejak diluncur­kan pada tahun 2020, dari Program SPP Berbayar Sampah telah banyak membantu lebih dari 240 anak dari kelompok ekonomi rentan, menda­patkan akses pendidikan di PAUD Sadar Lingkungan.

Hingga saat ini, kata Edi, program ini telah mengumpulkan total 3.600 kg sampah yang terdiri dari plastik, logam dan kertas yang dikelola melalui Bank Sampah Bumi Lestari Maluku Mekar Laha.

Baca Juga: IT Wayame Luncurkan PORLING Pertama di Maluku

Hasil dari penukaran sampah tersebut, lanjut Edi, telah menutupi hingga 80% biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu, sekaligus mengurangi sampah di Negeri Laha secara signifikan.

“Kami bersama PAUD Sadar Lingkungan sangat mendukung pencapaian Kota Layak Anak di Ambon, yang juga menerapkan Kurikulum Merdeka Lingkungan, sebuah pembaruan dari kurikulum sadar lingkungan pertama di Tingkat Nasional. Kurikulum ini menekan­kan edukasi praktis tentang penge­lolaan sampah dan konservasi ling­kungan, melalui kegiatan seperti Sedekah Sampah, Recycle Creative Day, dan pembelajaran zero-waste tanpa tempat sampah, membentuk generasi muda yang peduli ling­kungan sejak dini,” jelas Edi.

PAUD Sadar Lingkungan, ungkap Edi, juga memiliki program pengo­lahan low-value plastic waste menjadi ecobrick. Aktivitas ini dilakukan dengan bimbingan guru bersertifikasi internasional dari Global Ecobrick Alliance yang pertama di wilayah Papua dan Maluku, menjadikan PAUD ini pionir dalam pelatihan ecobrick bersertifikasi. Ecobrick yang dihasilkan memenuhi standar global dan memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat.

Salah satu inovasi dari CSR AFT Pattimura, tambah Edi, adalah sepeda cacah OPLAS452, dirancang untuk memproses sampah plastik menjadi bahan yang lebih mudah dikelola, terutama segel bridger dari limbah operasional yang kemudian diolah menjadi ecobrick.

Alat ini mengusung konsep Recycle With Bicycle yang unik karena memanfaatkan tenaga pedal sepeda untuk mencacah plastik tanpa menggunakan mesin otomatis, menjaga tanggung jawab pengelo­laan sampah tetap di tangan manusia.

“Tentu ini menjadi inovasi per­tama di lingkungan AFT Pattimura dan kami rancang untuk mendukung program pengolahan sampah di PAUD Sadar Lingkungan, dengan adanya pende­katan manual yang ramah lingkungan, dapat memungkinkan komunitas setempat berpartisipasi langsung dalam mengurangi sampah plastik tanpa ketergantungan pada listrik atau mesin berteknologi tinggi, menjadi­kannya solusi yang sederhana dan berkelanjutan,” sebutnya.

Pertamina berharap program SPP Berbayar Sampah dan inovasi OPLAS452 di PAUD Sadar Ling­kungan dapat memberikan kontri­busi berkelanjutan bagi pendidikan inklusif dan peningkatan kesadaran lingku­ngan di Negeri Laha, serta mendukung kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan di Kota Ambon.

“Ya, semoga dari apa yang telah kita upayakan ini dapat mening­katkan kualitas hidup, kesejahteraan dan pendidikan anak-anak serta masyarakat disini,” harapnya. (S-05)