Kadisdik Aru Bantah Tarik Guru dari Sekolah Yayasan
DOBO, Siwalimanews – Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Aru Adolf Pokar membantah menarik sejumlah guru berstatus ASN dari sejumlah sekolah jajanan.
“Tenaga guru ASN ditarik dari sekolah yayasan, bukan kewenangan dari Dinas Pendidikan, tetapi itu terjadi dalam sistem BKN,” tegasnya kepada Siwalima di ruang kerjanya, Senin (27/11).
Menurutnya isu yang berkembang penarikan ini berkaitan dengan pinjam pakai gedung sekolah yayasan oleh sekolah negeri itu tidak benar.
“Saya sudah berkoordinasi dengan kepala BKPSDM Aru, pa Lex Tabela dan berdasarkan penje-lasan darinya (Tabela), penarikan guru ASN dari sekolah yayasan karena terbaca dalam sistem yang dibangun oleh BKN,” jelasnya.
Selain itu, berdasarkan aturan penarikan guru berstatus ASN dari yayasan , mestinya sudah berlaku dari tahun 2016, namun itu belum jalan.
Hasil koordinasi dengan BKSDM, sistem yang di bangun BKN sesuai aturan. “Sudah dari tahun 2016 sehingga mereka (guru) yang mengajar di sekolah yayasan sudah tercatat pada sistemnya,” ungkapnya.
Olehnya, mereka harus dikembalikan ke sekolah negeri karena akan berdampak pada proses pengusulan hak-hak kepegawaian mereka.
Gaji Belum Bayar
Kepala dinas pendidikan aru juga menjelaskan soal belum terimanya gaji bulan November belum dicairkan.
Bahkan bukan hanya gaji, namun sertifikasi mereka pun belum dibayarkan triwulan ketiga hingga kini.
“Gaji belum dibayarkan karena anggarannya kurang 1 miliar lebih dan tunggu perubahan APBD baru dibayarkan,” jelas salah satu guru kepada Siwalima, yang namanya enggan tidak dikorankan.
Menurutnya, sejumlah gurunya sudah ketemu dengan Kadis Pendidikan dan penjelasannya bahwa gaji bulan November belum bisa dibayarkan karena terdapat kekurangan anggaran. “Tunggu nanti perubahan baru bisa dibayarkan,” ungkap guru tersebut mengutip yang disampaikan kadis.
Terkait dengan hal tersebut, Kadis Pendidikan Aru, Adolf Pokar mengaku bukan saja seluruh guru yang gaji belum dibayar, tapi kita semua di Dinas Pendidikan.
“Ini untuk bulan November belum terima gaji. Kita kekurangan anggaran, namun bukan 1 miliar sekian, tapi 270 juta,” tandasnya. (S-11)
Tinggalkan Balasan