SAUMLAKI, Siwalimanews –  16 penumpang ditambah 4 anak buah kapal KM Dausa Kecil, berhasil selamat dari ancaman maut saat tenggelamnya KM Dausa Kecil yang tenggelam di Selat Egron, Desa Adaut, Kecamatan Selaru, Kabupaten Tanimbar pada, Kamis (12/9) berhasil diselamatkan.

Informasi yang berhasil dihimpun Siwalimanews dari berbagai sumber menyebutkan, peristiwa kecelakaan laut itu terjadi akibat kapal naas ini mengakut penumpang ditambah dengan barang bawaan melebihi kapasitas.

Salah satu penumpang kapal naas tersebut Karel Labobar saat ditemui Siwalimanews menjelaskan, kapal ini tenggelam dikarenakan dihantam gelombang tinggi, namun sebelum tenggelam dirinya masih sempat berkomunikasi dengan Kapten KM Dausa Besar untuk meminta pertolongan yang kemudian semua penumpang berhasil diselamatkan.

“Sekitar pukul 07.15 Wit KM Dausa Kecil bertolak dari Pelabuhan Tutukratu, Desa Adaut menuju ke Pelabuhan Saumlaki, namun selama dalam perjalanan kita dihantam cuaca ekstrim berupa angin kencang disertai gelombang tinggi, sehinggah sesampainya kita di lokasi selat egron, tiba tiba-tiba kapal dihantam gelombang tinggi, sehinggah air laut masuk ke ruang mesin yang membuat mesin mati. Melihat kondisi itu saya langsung telepon Mertinus Ngilamele (nahkoda KM Dausa Besar) yang sudah berangkat lebih dulu,” tutur Labobar.

Sementara itu, Nahkoda KM Dausa Besar Mertinus Ngilamele membenarkan kalau dirinya dihubungi Kace Labobar yang memberitahukan kondisi KM Dausa Kecil, sehingga kemudian ia memutar balik kapalnya untuk menyelamatkan para penumpang.

Baca Juga: Penyidik Rampungkan Berkas Korupsi Eks Sekda SBT

“Saat saya sedang bawa KM Dausa kw besar tiba-tiba saya mendapat telepon dari Kace yangberitahukan kepada saya bahwa mesin KM Dausa Keci mati akibat dihantam gelombang tinggi dan tenggelam yang berlokasi di selat egron, Desa Adaut dan saya langsung berbalik arah menuju tempat laka laut yang terjadi dan menyelamatkan mereka,” urai Merthinus.

Terpisah, Syahbandar Selaru Riki Lilimwelat saat dikonfirmasi Siwalimanews, melalui telepon selulernya, Jumat (13/9) menjelaskan, sebelum keberangkatan menuju Saumlaki, pihaknya bersama petugas KPPP memberikan himbauan kepada  nakhoda KM Dausa Kecil untuk proses pemuatan tidak boleh melebihi kapasitas, mengingat cuaca tidak bersahabat.

“Kami sudah beritahukan bahwa kapasitas muatan diperhatikan jangan sampai melebihi kapasitas kapal, karena cuaca sedang tak bersahabat, namun dijelaskan oleh nahkoda bahwa untuk muatan mereka masih bisa dan memilih tetap berlayar,” ungkap Riki.

Adapun identitas 16 penumpang dan 4 ABK kapal naas tersebut masing-masing, Hengki Sermatang,  Lubu Batlayar, Oto Laratmatse 1, Oto Laratmase 2, Karel Labobar, Salmon Fambrene, Ruke Kilanmase,   Kaleb Ratuanak,  Dace Minanlarat, Yane Laratmase, Alen Minanlatar, Lake Minanlarat, Lake Lorulung, Boi Lethulur, Hendrik Ratuanak dan Rendy Ratuanak.

Sementara 4 anak buah kapal naas tersebut yakni, nahkoda Kabul Angwarmase serta tiga ABKnya masing-masing, Abe Angwarmase, Jery Ngilamele dan Diky Lilimwelat.(S-26)