SEBANYAK 15 orang mengikuti pelatihan selam dasar dan sertifikasi open water ADSI Indonesia di pulau terapung Geser yang diperuntukan kepada pengelolaan kawasan konservasi dan masyarakat hukum adat Kataloka, Amarsekaru, Kiltai, dan Kilwaru serta dari Dinas Lingkungan Hidup, BPBD Satpol PP, dan nelayan pecinta lingkungan untuk mendukung tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Kepala Dinas Perikanan, Kabupaten Seram Bagian Timur Jahdi Marasabessy, saat membuka kegiatan pelatihan selam dasar dan Sertifikasi Open Water ADSI Indonesia tersebut mengatakan, pendanaan Gef- 6 ini merupakan sebuah program kerjasama antara CFI Indonesia, WWF US, dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan.

“Untuk mengikuti pelaksanaan pelatihan senam dasar, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan Seram Bagian Timur yang dimaksudkan untuk melatih tentang teknis dan tata cara selam yang  baik dan benar,” ungkap Marasabessy, kepada Siwalima, melalui telpon selulernya, Jumat (13/9).

Dikatakan, dengan tujuan mendorong terhadap pengelolaan perikanan berbasis ekosistem Environmental Approach To Fisheries Management di WPP 715 Seram Timur, WPP 717, Teluk Wondama, dan WPP 718 atau Maluku Tenggara.

“Pelatihan selam ini juga dimaksudkan, untuk menumbuh kembangkan rasa cinta kita terhadap potensi dan keindahan sumber- sumber kekayaaan perikanan. Dan juga diharapkan peserta  pelatihan ini dapat berperan penting dalam menjaga dan melestarikan kekayaan alam laut kita,” ujarnya.

Baca Juga: Marasabessy: Gedung Pendinginan Cold Storage Kusui Belum Operasi

Orang nomor satu di Dinas Perikanan SBT itu menuturkan, dengan menekankan pada enam aspek yang ingin di tata berupa masing- masing, dari aspek kelestarian sumberdaya ikan, aspek kelestarian habitat dan ekosistim, aspek teknik penangkapan ikan, aspek sosial, aspek budaya dan aspek kelembagaan.

“Pelestarian sumber daya alam skill atau ketrampilan bagi menyelam untuk peserta kami harapkan kedepannya bisa sebagai gaet pada spot-spot diving, terumbu karang. Dan bisa untuk membantu lembaga NGO, dan lembaga penelitian dalam membantu pengambilan data laut,” pintanya.

Turut hadir yang mewakili Sekertaris Camat, Kapolsek, Danramil dan pihak penyandang serta dari GEF 6 CFI, serta Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dan pelaksanaannya berlangsung terhitung selama 3 hari mulai dari tanggal 9 s/d 11 kemarin. (S-27)