AMBON, Siwalimanews – Cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai hu­jan yang menerpa Kota Ambon, Selasa (4/2) meng­akibatkan sedikitnya ada 14 titik terkena dampak.

Kepala BPBD Kota Ambon, Fahmy Salatalohy da­lam rilisnya, Rabu (5/2) me­nyebutkan, ada 11 titik pohon tumbang di Kota Ambon yaitu, depan Kantor Pengadilan Negeri Ambon, Kompleks BTN Lateri, Kayu Tiga Jemaat Bethabara, Depan MCM, Halong Air Besar, Passo Lorong RRI, Passo Transit Depan Kantor Klasis Ambon Timur, kampus UNPATTI, Skip Dalam, Perumnas Poka, Kel. Tihu dan Ponegoro Atas.

Selain itu, ada juga rumah warga yang rusak di 3 titik RT/RW 001/005, Kel. Batu Meja, Kecamatan Sirimau kejadian sekitar pukul 16.00 WIT RT006/RW 006 Kampung Siwang Negeri Urimessing, Kecamatan Nusaniwe.

Dikatakan, tidak ada korban jiwa namun ada kerugian materi dari bencana tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan respon cepat serta berkoordinasi dengan Damkar dan DLHP untuk menugaskan guna mengkaji dan meninjau lokasi terdampak.

“BPBD Kota Ambon juga mem­berikan bantuan logistik semen­tara, berupa Terpal atau kebutuhan darurat yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak,” terangnya.

Baca Juga: Kaidel-Djumpa Bakal Dilantik, Kapolres Minta Jaga Kamtibmas

Salatalohy berharap, masyarakat Kota Ambon tetap waspada akan kondisi cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari kedepan.

“BPBD Kota Ambon memberikan informasi dan himbauan kepada warga terdampak untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca yang terjadi sesuai dengan informasi/siaran pers BMKG terkait peringatan dini dan tetap menjaga kebersihan lingkungan,” katanya

Peringatan Dini

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca buruk di wilayah Maluku pada 4-8 Februari 2025.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Kamari menuturkan, berdasarkan hasil analisis BMKG, beberapa faktor atmosfer yang dapat memicu cuaca ekstrem di wilayah Maluku antara lain: terkaut daerah tekanan rendah, dimana BMKG mendeteksi adanya daerah tekanan rendah di wilayah utara Australia, yang menyebabkan terbentuknya area pertemuan dan penumpukan massa udara.

“Kondisi ini mengakibatkan per­gerakan angin dari selatan Papua ke wilayah Maluku, meningkatkan potensi cuaca buruk,” ujar dalam rilisnya, Rabu (5/2)

Selain ltu, ENSO Negatif dan Aktivitas MJO, dimana Nilai ENSO (-0,89) yang bersifat negatif serta aktifnya Madden-Julian Oscillation (MJO) fase 5 di Maritime Continent turut berkontribusi dalam pemben­tukan awan hujan di wilayah Maluku.

Ditambah Suhu Muka Laut Hangat. Terkaur ini, suhu muka laut yang berkisar antara 28-30°C dengan anomali 0-2°C mendu­kung proses penguapan, yang dapat memicu peningkatan intensitas hujan di wilayah ini.

“Labilitas Udara dan Kelem­bapan Tinggi yang membuat kon­disi atmosfer yang cukup labil dan kelembapan udara di lapisan atas yang relatif basah memperkuat pertumbuhan awan hujan,” jelas­nya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang se­saat di beberapa wilayah Maluku, termasuk, Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Buru, Buru Selatan, Ma­luku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Te­nggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya.

Selain itu, BMKG juga meng­ingatkan masyarakat untuk me­was­padai potensi bencana hidro­meteorologi seperti banjir dan genangan air, tanah longsor dan pohon tumbang, penurunan jarak pandang secara tiba-tiba dab gelombang tinggi di perairan sekitar Maluku.

BMKG juga mengimbau masya­rakat untuk terus memantau per­kembangan informasi cuaca dan pe­ringatan dini melalui kanal resmi BMKG. “Dengan meningkat­kan kewaspadaan dan selalu me­mantau informasi terkini dari BMKG, diharapkan masyarakat dapat meminimalisir dampak dari potensi cuaca buruk yang mungkin terjadi,”harapnya.

14 Titik Terkena Dampak

Cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai hujan yang menerpa Kota Ambon, Selasa (4/2) mengakibatkan sedikitnya ada 14 titik terkena dampak.

Kepala BPBD Kota Ambon, Fahmy Salatalohy dalam rilisnya, Rabu (5/2) menyebutkan, ada 11 titik pohon tumbang di Kota Ambon yaitu, depan Kantor Pengadilan Negeri Ambon, Kompleks BTN Lateri, Kayu Tiga Jemaat Bethabara, Depan MCM, Halong Air Besar, Passo Lorong RRI, Passo Transit Depan Kantor Klasis Ambon Timur, kampus UNPATTI, Skip Dalam, Perumnas Poka, Kel. Tihu dan Ponegoro Atas.

Selain itu, ada juga rumah warga yang rusak di 3 titik RT/RW 001/005, Kel. Batu Meja, Kecamatan Sirimau kejadian sekitar pukul 16.00 WIT RT006/RW 006 Kampung Siwang Negeri Urimessing, Kecamatan Nusaniwe.

Dikatakan, tidak ada korban jiwa namun ada kerugian materi dari bencana tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan respon cepat serta berkoordinasi dengan Damkar dan DLHP untuk menugaskan guna mengkaji dan meninjau lokasi terdampak.

“BPBD Kota Ambon juga mem­berikan bantuan logistik semen­tara, berupa Terpal atau kebutuhan darurat yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak,” terangnya.

Salatalohy berharap, masyarakat Kota Ambon tetap waspada akan kondisi cuaca ekstrem berupa hu­jan disertai angin kencang yang di­perkirakan masih akan berlang­sung hingga beberapa hari kedepan.

“BPBD Kota Ambon memberikan informasi dan himbauan kepada war­ga terdampak untuk tetap was­pada terhadap kondisi cuaca yang terjadi sesuai dengan informasi/siaran pers BMKG terkait peringatan dini dan tetap menjaga kebersihan lingkungan,” katanya. (S-29)