AMBON, Siwalimanews – Yayasan Ina Ama Gereja Protestan Malaku bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya menggelar pengobatan gratis kepada masyarakat di kabupaten tersebut.

Pengobatan gratis yang menyasar masyarakat pada tiga pulau di kabupaten itu yakni Pulau Moa, Letti dan Lakor berlangsung 15 hingga 17 Agustus 2024.

Ketua Yayasan Ina Ama Piet Saimima dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (16/8) menjelaskan, kegiatan pengobatan gratis ini digelar dalam rangkaian syukur HUT ke-16 Kabupaten MBD, HUT Kemerdekaan RI ke-79 serta HUT Provinsi Maluku dan HUT GPM ke-89.

“Untuk pembukaan kegiatan ini kita gelar di Gedung Gereja Eliora, Jemaat GPM Tiakur, sementara untuk pelayanan pengobatan dilakukan di tiga tempat, yaitu Gedung Gereja Eliora yang telah dilaksanakan pada, Kamis(15/8), kemudian hari ini, Jumat (16/8) di Jemaat GPM Kaiwatu dan nantinya di Lapangan Kalwedo pada, Sabtu (17/8),” tulis Saimima dalam rilis tersebut.

Saimima mengaku dalam kegiatan ini, pihak yayasan memboyong sembilan tenaga dokter spesialis ke MBD.

Baca Juga: DPRD: Syarif Hidayat Beri Kado Buruk untuk Masyarakat Bupolo

“Kami di yayasan ini bertugas melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan ini merupakan bagian dari diakonia transformatif GPM,” tulis Saimima.

Saimima mengaku, kegiatan yang sama juga telah dilaksanakan pihaknya pada tahun 2023 kemarin di Kota Tual dan Malra, sehingg tahun ini untuk di MBD pihaknya menambah tenaga dokter spesialis.

Sembilan dokter yang kita bawa ke MBD yakni du dokter umum masing-masing dr Johan S Norimarna dan dr Lita A Tarumaseley serta lima dokter spesial yang terdiri dari, dr Jansye C Pentury (spesialis penyakit dalam), dr Rodrigo Limmon (spesialis THT), dr Sophia Sri W Djoko (spesialis anak), dr. Saphira Evani (spesialis mata) dan dr Laura BS Huwae (spesialis saraf), ditambah dua dokter gigi yakni drg Vonny B Leatemia dan drg Saartje Pattinama.

“Kesembilan dokter ini dibantu beberapa tenaga kesehatan yakni, Petra Vian Paul, Ny S. Sahulata, Natalia M Ferdinandus ditambah dengan staf dari yayasan yakni Rudy Helyanan dan Pendeta Dessy Aipassa/Maspaitella,” urai Saimima.

Untuk hari pertama pelayanan yang dipusatkan di Gedung Gereja Eliora, Kamis (15/8) kata Saimima, diperkirakan pasien mencapai 1.235 orang, dari jumlah itu, pasien mata yang terbanyak.

Sesuai laporan sementara dokter spesialis mata, bahwa 75% pasien mata yang mendapatkan pelayanan mengalami katarak, sehingga tidak bisa dituntaskan dalam pengobatan ini.

“Pasien-pasien ini dianjurkan untuk dioperasi ke Klinik Mata Vlisingen Ambon, mengingat dalam aksi ini, Klinik Mata Vlisingen membantu tenaga dokter dan penyediaan 500 kacamata dan tidak semua pasien mendapatkan kacamata gratis, karena pasien  penderita katarak harus dioperasi,” tutur Saimima.

Sedangkan untuk pengobatan hari ini, Jumat (16/8) di Jemaat GPM Kaiwatu berdasarkan data sementara yang mendaftar mencapai 837 orang dan berasal dari beberapa jemaat di Pulau Moa dan dari Pulau Letti serta Lakor.

Masih dalam rilis tersebut, Bupati MBD Benyamin Noach saat membuka kegiatan itu mengatakan, pengobatan gratis yang digelar Yaysan Ina Ama GPM di MBD tahun ini, membawa tim pengobatan yang lengkap, sebab pihak yayasan juga memboyong dokter spesialis.

“Saya berharap agar kolaborasi ini berlangsung terus menerus, sehingga bisa menjangkau masyarakat di pulau-pulau yang lain,” harap bupati.

Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella menambahkan, GPM menjadikan pelayanan kesehatan sebagai salah satu isu utama pelayanan dan Yayasan Ina Ama ditugaskan untuk pelaksanaan program tersebut.

“Setelah ini masih ada masyarakat di Pulau Seram yang akan kita jangkau melalui Yayasan Ina Ama,” ucap Ketua Sinode.(S-06)