AMBON, Siwalimanews – Walikota Ambon, Bode­win Wattimena berjanji akan memperbaiki laporan keuangan Pemerintah Kota Ambon yang selama bebe­rapa tahun mengalami disclamer.

Hal ini di sampaikan Watti­mena saat mem­berikan pidato pertamanya sebagai Walikota Ambon dalam rapat paripurna di DPRD Kota Ambon Selasa (4/3).

Wattimena dan Wakil Walikota Elly Toisuta ber­janji selain memperbaiki tata kelola keuangan, tetapi juga membenahi sejumlah aspek yang menghambat perkembangan Kota Ambon.

Kata Walikota, salah satu aspek penting dimaksud yakni, pengelolaan keua­ngan yang buruk yang men­jadi penyebab Kota Ambon tidak mendapat penilaian laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keua­ngan (BPK) atau disclaimer selama tiga tahun terakhir.

Mengatasi raport merah tersebut, Walikota Ambon menga­ku telah memiliki sejumlah strategi agar Kota Ambon dapat keluar dari torehan tersebut.

Baca Juga: Diduga Banyak Kayu Ilegal Masuk Ambon

“Salah satu fokus kita adalah soal laporan keuangan, dalam hal ini kita akan instruksikan semua jajaran untuk memper­hatikan dan mempertanggung jawabkan seluruh pengelolaan keuangannya dengan baik, jajaran harus tunduk dan bekerja sama sesuai aturan, “pungkas Wattimena.

Dirinya mengancam akan memikirkan sanksi tegas hingga pemecatan kepada jajaran yang tak patuh dan bekerja untuk kepentingan pribadi, dan atau memperkaya diri sendiri.

“Yang tidak patuh akan dapat resiko tindakan disiplin hingga pemberhentian, kami berharap seluruh tertib dalam barisan untuk sama-sama perbaiki kekurangan di Kota Ambon. Kita butuh jajaran yang solid yang tidak hanya bekerja untuk diri sendiri atau memperkaya diri, “tegasnya.

Dirinya pastikan janji politik akan diwujudkan bersama sebagai timbal balik kepercayaan masyarakat

Tak Pengaruhi Pembangunan

Walikota juga memastikan efisiensi anggaran yang tercantum dalam instruksi Presiden Probowo Subianto Nomor 1 Tahun 2025 tidak akan berpengaruh pada pembangu­nan infrastruktur maupun upaya mensejahterahkan masyarakat Kota Ambon.

Hal ini diungkapkan Wattimena saat melakukan pidato perdana sebagai Walikota di DPRD Kota Ambon, Selasa (4/3) menjawab keresahan masyarakat akan dampak dari efisiensi anggaran terhadap pembangunan di Kota Ambon.

Wattimena mengatakan, seca­-ra teknis jajaran Pemerintah Kota Ambon telah melakukan langkah terkait efisiensi dimaksud.

Dirinya memastikan tidak berdampak pada kebutuhan dan kepentingan rakyat.

“Pada prinsipnya adalah arahan pak Presiden kepentingan dan kebutuhan rakyat tidak boleh tidak terlaksana karena efisiensi. Yang kita efisiensi adalah belanja yang tidak terlalu berpengaruh ke masyarakat, termasuk perjalanan dinas, ATK, rapat-rapat, seminar, FGD itu yang dikurangi, sementara untuk kegiatan kegiatan yang bertujuan bagi kepentingan rakyat menyentuh kebutuhan masyarakat tidak akan terdampak dari efisiensi,” jelasnya.

Menurutnya, strategi yang nantinya ditetapkan yakni adanya pengurangan sejumlah kegiatan di sejumlah lini kerja, pengurangan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur dan memenuhi kebutuhan masyarakat di lain sisi.

Program terkait pemberdayaan masyarakat dan peningkatan infrastruktur, lanjutnya, masuk dalam apa yang akan dirinya lakukan bersama wakil Walikota Ambon Ely Toisuta 5 tahun kedepan yang disinkronkan dengan janji kampanye.

“Visi 4 misi dan 17 program prioritas itulah yang menjadi acuan kami untuk membangun kota ini. Untuk itu, kami ajak seluruh komponen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk dukung kerja kita, mari kita saling gandeng tangan bersatu bangun Ambon semakin maju kedepan,” ujarnya. (S-10)