Unpatti-ITB Kolaborasi Kembangkan Pisang Tongka Langit
AMBON, Siwalimanews – Universitas Pattimura bersama Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung, berkolaborasi menjalankan progam PKM, khusus untuk pelestarian dan pemanfaatan pisang tongka langit.
Tim kolaborasi ini dipimpin Graecia Lugito, Dosen Program Studi Teknik Kimia pada Fakultas Teknologi Industri ITB. Kolaborasi ini sendiri dikemas dalam kegiatan pelatihan yang berlangsung akhir bulan September kemarin, di Unit Produksi Tongka Langit Unpatti. Pelatihan yang diikuti ibu-ibu PKK Negeri Tittawai, Passo dan Negeri Nua Nea.
Bahkan dalam tim ini juga melakukan konservasi pisang tongka langit di Desa Wisata Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon dan Negeri Nua Nea, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Konservasi ini, dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Maluku.
Perwakilan tim ITB Sanggono Adisasmito dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Selasa (15/10) mengatakan, program ini merupakan program lanjutan tahun kedua, yang lebih diarahkan pada pengembangan produk turunan pisang tongka langit, pengemasan, dan pemasaran.
“Ibu-ibu PKK dibekali keterampilan tentang pengolahan produk pangan turunan pisang tongka langit, pengemasan produk, hingga metode pemasaran. Kami berharap agar ibu-ibu PKK yang hadir di pelatihan itu akan menjadi pioner untuk mengolah pisang tongka langit, melestarikan, serta memanfaatkannya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tulis Sanggono dalam rilis tersbeut.
Baca Juga: Bila Terpilih, Lewerissa Jamin Tempati Rumah Dinas GubernurMasih dalam rilis itu, Kepala Biro Umum dan Keuangan Unpatti Frengki Polnaya, mengapresiasi tim ITB yang telah memberikan fasilitas penunjang produksi pisang tongka langit, serta
berharap, semoga apa yang diberikan dapat bermanfaat untuk melakukan berbagai inovasi dari pisang tongka langit.
Hal senada disampaikan Ketua Unit Produksi Tongka Langit Unpatti Prof Adriana Hiariej sekaligus menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan pihak ITB, baik itu berupa alat produksi maupun pendampingan teknis.
“Sebagai peneliti, kami ingin membuat inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, melakukan berbagai inovasi dari kekayaan hayati Maluku yang harus dilestarikan, serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” tandasnya.(S-25)
Tinggalkan Balasan