Unpatti Gelar Kampanye Sadar Sampah

AMBON, Siwalimanews – Universitas Pattimura Ambon, menggelar kampanye sadar sampah, Sabtu (15/3). Kampanye ini merupakan bagian dari program Asta Kampus dan Sekolah.
Program ini, merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional tahun2025.
Wakil Rektor IV Unpatti Ruslan Tawari pada kesempatan itu mengatakan, program ini sejalan dengan visi dan misi kampus dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mengurangi sampah, dengan membudayakan kesadaran akan pengelolaan sampah di kampus dan sekolah,” ujar Tawari.
Kegiatan ini diikuti oleh 500 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan delapan sekolah tingkat SD hingga SMA di Kota Ambon.
Baca Juga: Perkuat Sinergitas, Kapolda Gelar Buka Puasa Bersama Awak MediaAcara yang digelar secara daring dan luring di Lantai II Gedung rektorat Unpatti ini juga, menjadi momentum pengukuhan delapan mahasiswa dan delapan siswa sebagai kader lingkungan.
Mereka ini akan berperan sebagai agen perubahan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan.
Unpatti sendiri telah memiliki dua lembaga yang berfokus pada pengelolaan lingkungan, yakni Tim Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) serta komunitas Green mate.
“Beberapa waktu lalu, tim TPS3R telah melakukan berbagai kegiatan, seperti pemanfaatan dan pengendalian sampah di lingkungan kampus serta lokakarya yang mengajarkan cara mengelola limbah kampus menjadi produk bernilai ekonomis dan fungsional,” ucap Tawari
Selain itu, Unpatti juga memiliki bank sampah binaan di Desa Waiheru, Kota Ambon, yang memberdayakan masyarakat sekitar, serta sekolah binaan di Desa Nania yang berfokus pada pengelolaan sampah.
Berbagai program ini diharapkan dapat membantu menekan jumlah produksi sampah harian di Kota Ambon yang mencapai 220 ton per hari.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan, menegaskan, kampus harus mengambil peran strategis dalam menyelesaikan persoalan lingkungan.
“Ketika masyarakat mulai sadar untuk membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah dengan baik, perguruan tinggi harus hadir untuk memberikan solusi dalam pengelolaannya,” ucap wamendikti.
Pemerintah sendiri kata wamendikti, menargetkan pengelolaan sampah bisa mencapai 100 persen pada tahun 2029.
Target ini menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional baru, dengan salah satu langkah strategisnya adalah penutupan tempat pemrosesan akhir (TPA) yang masih menerapkan sistem open dumping.(S-25)
Tinggalkan Balasan