AMBON, Siwalimanews – UKIM dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengelar pelatihan penggunaan media berbasis permainan bagi siswa Sekolah Luar Biasa di Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Ketua Tim PKM UKIM di SLB Piru, David M. Salakory mengatakan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan setelah melakukan observasi di SLB Piru. Berdasarkan hasil observasi, maka diketahui terdapat berbagai anak berkebutuhan khusus di SLB tersebut.

“Ada anak tuna grahita, ada anak tuna rungu, ada anak tuna wicara, dan ada juga anak autis. Anak-anak tersebut berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Baik secara ekonomi maupun budaya,” ujarnya dalam rilis kepada Siwalimanews, Rabu (15/5).

Dijelaskan, SLB adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang melayani pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Pada dasarnya setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam aspek apapun, salah satunya aspek pendidikan anak difabel setara dengan anak normal pada umumnya,” katanya.

Baca Juga: Vanath Harap ASN Netral dan  tak Main Politik Praktis

Dijelaskan, pendidikan merupakan hak seluruh peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya, tidak terkecuali bagi peserta didik yang berkebutuhan Khusus. Dimana pasal 32 ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 memberikan batasan bahwa pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Untuk memudahkan dan memberikan suatu kesenangan bagi siswa seperti yang maka tim PKM UKIM melakukan pendampingan dengan memberikan atau menggunakan media berbasis permainan agar siswa tertarik dan senang untuk belajar sambil bermain.

Kegiatan pendampingan yang dilakukan ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat. Masyarakat yang dimaksud di sini adalah kelompok orang yang menjadi siswa SLB.

Melalui kegiatan ini diharapkan agar siswa mempunyai kemampuan memahami dan dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa.

Ia mengakui, dalam proses survei awal yang dilakukan, ternyata ada permasalahan yang dihadapi oleh siswa SLB Seram Bagian Barat seperti kurangnya media berbasis permainan edukatif bagi siswa SLB, kurangnya kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar dan bersosialisasi.

Ia menegaskan, tujuan pengabdian kepada masyarakat di kalangan siswa SLB Seram    Bagian Barat di Piru  adalah, setelah dilakukan kegiatan PKM ini diharapkan, dapat meningkatkan kemauan dan  kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus ini untuk belajar khususnya di  SLB Piru.

Selanjutnya, membantu para guru dan orang tua untuk mendidik anak-anak berkebutuhan melalui.

Dia menambahkan, manfaat dilakukan pengabdian kepada masyarakat yakni, mendidik siswa untuk belajar melalui permainan edukatif, siswa memiliki motivasi untuk belajar dan kegiatan ini akan memberikan pengalaman kepada anak, guru dan orang tua untuk belajar dengan media permainan edukatif.(S-26)