AMBON, Siwalimanews –  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengadakan pertemuan strategis dengan Pemerintah Provinsi  Maluku untuk membahas perkembangan terbaru serta rencana pengembangan proyek LNG Abadi Masela, di Kantor SKK Migas, Kamis (27/6).

Proyek ini menjadi salah satu proyek strategis nasional Indonesia, dengan kapasitas produksi yang diharapkan mencapai 9,5 juta metrik ton per tahun LNG, 150 juta MMSCFD (standar kaki kubik per hari) gas pipa, dan sekitar 35.000 BCPD (barel kondensat per hari), dengan target operasional pada kuartal IV 2029.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam rilisnya yang diterima Siwalimanews, Jumat (28/6) menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan proses dokumen AMDAL dan pembebasan lahan untuk pembangunan Onshore LNG Plant di Pulau Tanimbar.

“Kami bersama KKKS INPEX Masela Ltd, selaku operator proyek Masela, mengucapkan terima kasih atas dukungan berkelanjutan dari Pemprov Maluku dalam mendukung proyek Abadi. Dalam pertemuan ini, kami berharap dapat menemukan solusi atas berbagai tantangan yang sedang dihadapi di lapangan,” tulis Dwi dalam rilis tersebut.

Dwi juga menyampaikan bahwa, saat ini pihaknya sedang menunggu surat pertimbangan dari Gubernur Maluku untuk pelepasan kawasan hutan yang diperlukan untuk fasilitas operasional.

Baca Juga: Kemenkominfo Evaluasi Implementasi Smart City di Ambon

“Kami juga mengharapkan dukungan dari pak gubernur dalam menyelesaikan klaim kepemilikan tanah di kawasan hutan. Semoga dengan penyelesaian yang cepat, kami dapat mempercepat pengembangan proyek Masela,” harap Dwi.

Dalam proyek ini kata Dwi, SKK Migas memproyeksikan akan melibatkan hingga 15.000 pekerja pada puncak pengerjaan, sehingga diperlukan infrastruktur pendukung yang memadai.

“Kami juga mendorong INPEX untuk berkolaborasi dengan daerah dalam hal pemberdayaan tenaga kerja lokal sejak dini. Hal ini diharapkan dapat memberikan peran serta manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar,” ucap Dwi.

Penjabat Gubernur Maluku Sadli Ie, memberikan apresiasi atas pertemuan ini sebagai bukti komitmen bersama dalam upaya mempercepat pengembangan proyek Masela.

“Kami siap mendukung dengan seluruh kewenangan yang kami miliki untuk memastikan keberhasilan proyek ini, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan pada penerimaan daerah dan kesejahteraan masyarakat Maluku,” tandas Sadli.

Sadli juga berkomitmen untuk memberikan rekomendasi terkait penggunaan lahan yang dibutuhkan oleh SKK Migas serta memfasilitasi proses negosiasi dan mediasi yang adil dalam pembebasan lahan.

“Kami juga mendorong Pemkab Tanimbar untuk bekerja sesuai dengan regulasi yang berlaku guna mendukung percepatan proyek Masela,” ucap sadli.

Sadli berharap, SKK Migas bersama INPEX Masela Ltd. dapat terus berkoordinasi dengan Pemprov Maluku agar proyek Masela dapat beroperasi sesuai target pada Kuartal IV 2030.

“Sebagai proyek gas terbesar di Indonesia, dukungan bersama dari semua pihak sangat penting untuk kesuksesan proyek ini,” harap Sadli.(S-25)