AMBON, Siwalimanews – Ruang kerja jajaran direksi di kantor pusat Bank Maluku Malut, bakal diisi satu muka baru. Direktur Pemasaran yang dijabat Jetty Likur, untuk sementara dikosongkan.

Suasana di sekitar Hotel Bela, Ternate, Jumat (21/3) petang ramai oleh keriuhan pegawai Bank Maluku Malut yang setia menunggu jalannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Di dalam ball room, sedang berlangsung rapat yang menghadirkan seluruh pemegang saham. yang tak lain adalah gubernur dan bupati serta walikota se Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Mereka membahas keberlangsungan bank milik daerah itu dan juga kinerja para pengurusnya.

Kegiatan itu berjalan tertutup dan hanya menyertakan notaris. Bahkan jajaran direksi dan pengurus juga tak boleh ada di dalam ruang pertemuan.

Baca Juga: Mahasiswa Evav Demo Protes Kebijakan Mudik Gratis

Dua jam setelahnya, juru warta yang sedari tadi menunggu di lobi hotel, mendapat kabar. RUPS LB sudah selesai. Hasilnya, Jetty Likur dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Pemasaran.

Direktur Utama Syahrisal Imbar ditunjuk untuk menjalankan tugas yang ditinggalkan Likur.

Mantan kepala Kantor Kas Bank Mandiri Cabang ITC Fatmawati itu diangkat menjadi Direktur Pemasa­ran, sejak tahun 2019 lalu.

Selain itu, jabatan Direktur Umum yang selama ini kosong setelah di­tinggal Piere Mahulette, bakal di­tempati Ingrid Sahusilawane.

Selain reposisi pengurus, RUPS LB yang dipimpin Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa sebagai peme­gang saham pengendali didampingi Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, juga menghasilkan sejumlah kebijakan penting bagi Bank Maluku-Malut, seperti pem­bagian deviden kepada seluruh pe­megang saham dan Kerja Usaha Bank yang sementara dijajaki ber­sama Bank DKI.

“Betul salah satu direksi yang dicopot itu Direktur Pemasaran,” ujar sumber Siwalima yang adalah peserta RUPS LB. Sumber yang minta namanya tak dipublikasikan, menyarankan agar menanyakan kepada PSP saja. “Nanti tanya ke pemegang saham pengendali saja ya,” katanya sembari berlalu.

Memang RUPS LB belum mene­tapkan siapa pengganti Likur, lan­taran menunggu proses KUB yang rencananya direalisasikan pada bulan April mendatang.

Sumber lain di Bank Maluku Malut menyebutkan, pengganti Likur baru akan ditetapkan setelah proses KUB di bulan April nanti.

“Belum ditetapkan siapa peng­ganti Direktur Pemasaran, karena kan masih menunggu KUB dulu bulan April,” beber sumber itu.

Sumber itu juga membenarkan, adanya penetapan Inggrid Sahusi­lawane sebagai Direktur Umum. “Kalau Direktur Umum itu sudah lama kosong, makanya ditetapkan yang baru dan sudah disepakati ibu Inggrid Sahusilawane, dari internal Bank Maluku juga,” ungkap sumber itu.

Direktur Utama Bank Maluku-Malut, Syarisal Imbar saat dikonfir­masi Siwalima melalui telepon selulernya, Sabtu (22/3) mengaku, be­lum mengetahui adanya penco­po­tan Direktur Pemasaran, Jetty Likur.

Menurutnya, rapat penetapan direksi dan komisaris dilakukan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh para pemegang saham saja.

“Kalau soal itu jujur saya tidak tahu juga, sebab prosesitu kami tidak ikut. Yang ikut cuma para pemegang saham,” ucap Imbar.

Menurutnya, pergantian peng­urus Bank Maluku-Malut sepenuh­nya menjadi kewenangan para pe­megang saham, sehingga pihaknya hanya mengikuti saja.

Imbar pun meminta publik untuk bersabar sampai diterbitkannya akta notaris terkait pengangkatan peng­urus Bank Maluku-Malut.

“Kita tunggu akta notaris saja. Mudah-mudahan hari Senin ini akta notaris sudah diterbitkan. Intinya kalau sudah ada pasti kita sampai­kan,” janji imbar.

Ingrid Sahusilawane, adalah sar­jana ekonomi lulusan Universitas Pattimura, tahun 1996.

Dia mengawali karirnya di Bank Maluku Malut sejak 9 Mei 1997 lalu. Sejak merintis karir di Bank Maluku Malut, Ingrid dipercaya memegang beberapa jabatan penting, seperti kepala seksi pemasaran, kontrol internal cabang, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Kepala Cabang Utama Bank Maluku Malut.

Bawa Perubahan

Ekonom Unpatti Erly Leiwakabessy menyambut baik keputusan pemegang saham yang melakukan reposisi pengurus Bank Maluku-Malut dalam RUPS LB.

Ditetapkannya Direktur Umum yang baru setelah lama kosong, merupakan sebuah terobosan yang dilakukan para pemegang saham guna memaksimalkan tugas dan tantangan Bank Maluku-Malut.

Dikatakan reposisi terhadap pengurus sebuah bank merupakan hal biasa yang terjadi setiap kali pelaksanaan RUPS LB, termasuk di Bank Maluku-Malut.

“Reposisi itu bertujuan sesu­ng­guhnya hanya untuk meningkatkan kinerja dari Bank Maluku-Malut itu sendiri dan itu harus dilakukan sesuai kebutuhan,” ujar Leiwaka­bessy kepada Siwalima melalui tele­pon selulernya, Minggu (23/3).

Dalam pengisian pejabat Bank Maluku-Malut tentu pemegang saham khususnya Gubernur Maluku sebagai pemegang saham peng­endali sangat berhati-hati.

Artinya siapapun yang duduk di jabatan direktur telah ditelusuri rekam jejak apalagi orang tersebut berasal dari internal bank.

“Yang kami dengar itu ibu Ingrid Sahusilawane itu kan orang lama di Bank Maluku-Malut jadi sudah tepat penetapan itu,” jelasnya.

Kehadiran Sahusilawane kata Leiwakabessy, harus dapat mem­bawa perubahan bagi peningkatan kinerja bank Maluku-Malut walau­pun dalam kedudukannya bukan sebagai direktur pemasaran atau ke­patuhan.

“Jabatan direktur umum ini kan sebelumnya kosong dan dalam RUPS kemarin baru diisi artinya bahwa kehadiran direktur umum yang baru harus memberikan kon­tri­busi bagi bank Maluku,” te­gasnya.

Leiwakabessy berharap dengan kepemimpinan beberapa direktur yang baru jajaran Bank Maluku-Malut dapat bekerja secara profesi­onal dan bertanggung jawab untuk membangun bank milik masyarakat Maluku dan Maluku Utara ini.

Apresiasi

Terpisah, Wakil Rektor I Bidang Akademik UKIM, Elia Radianto mem­berikan apresiasi atas keko­songan Direktur Umum yang telah terisi.

Dia berharap dengan adanya Direktur Umum Bank Maluku Malut maka pelayanan kepada masyarakat semakin lebih baik.

Apalagi, kata Dosen Ekonomi UKIM ini Bank Maluku Malut saat ini dalam kondisi yang butuh pemulihan secara total sehingga dirinya berharap, tidak saja Direktur Umum yang menduduki posisi ter­sebut, tetapi juga ganti kese­luru­hannya kepengurusan yang ada.

“Saya harap dengan adanya ibu Ingrid Sahusilawane sebagai Direk­tur Umum, pelayanan di Bank Ma­luku Malut semakin lebih baik, tetapi saya lebih berharap lagi kalau semua pengurus itu diganti dan jangan Direktur Umum saja,” ujarnya kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Minggu (23/3).

Pun dia berharap, kehadiran Di­rektur Umum maupun nantinya kepengurusan yang baru, bisa membangun Bank Maluku Malut lebih baik, membangun kerja sama dengan pemerintah daerah serta meningkatkan pelayanan ke mas­yarakat.

“Kalau saran saya perlu ada pergantian besar-besaran, sehingga kepmimpinan yang baru memiliki semangat baru, spirt yang baru untuk memimpin. Tetapi saya me­naruh harapan kepada Direktur Umum maupun juga untuk peng­urusan baru nantinya,” katanya.

Dividen Pemprov 42.2 M

Pemerintah Provinsi Maluku menerima dividen atau keuntungan dari Bank Maluku -Malut sebesar 42.2 miliar rupiah.

Hal ini dikatakan Direktur Utama Bank Maluku-Malut Syahrisal Imbar kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Sabtu (22/3).

Imbar menjelaskan salah satu keputusan yang disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang berlangsung di Bela Hotel Ternate, yakni penetapan besaran dividen.

Dividen kata Imbar merupakan bagian dari laba atau keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai imbal hasil atas investasi.

Menurutnya total laba bersih yang diraih Bank Maluku-Malut tahun 2024 sebesar 148.05 miliar rupiah atau meningkat sebesar 15,55 persen year on year (yoy) ketim­bang Rp128,13 miliar di tahun sebelumnya.

Dari total laba bersih itu maka da­lam RUPS kemarin telah diputuskan untuk Pemprov Maluku mendapat­kan dividen yang paling banyak yakni 42.2 miliar rupiah,” ujar Imbar.

Besaran dividen yang diterima Pemprov Maluku tersebut lanjut Imbar lebih besar dari tahun 2024 lalu dimana Pemprov Maluku hanya mendapatkan dividen sebesar 35 miliar lebih.

Imbar mengaku dalam RUPS tahunan kemarin, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyambut baik besaran dividen yang diberikan Bank Maluku-Malut sebagai kon­tribusi dalam membangun daerah.

Bahkan, Gubernur sebagai pe­megang saham pengendali dalam RUPS telah meminta semua pe­megang saham yang terdiri dari kepala daerah di Maluku dan Maluku Utara agar dapat menyetor tambahan modal kepada Bank Maluku-Malut.

“Pak gubernur Maluku sebagai PSP kemarin telah minta seluruh pemegang saham mendukung ka­rena ini bank milik daerah dan memberikan PAD berupa dividen,” tandasnya. (S-20/S-05)