AMBON, Siwalimanews – Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan di Provinsi Maluku yang melibatkan 500 delegasi mahasiswa dan mahasiswi dari 70 universitas di Indonesia, resmi ditutup. Penutupan itu dipusatkan di auditorium Kmapus Unpatti Ambon, Sabtu (24/8).

Dari 500 delegasi sebelumnya, tersisa 498 delegasi yang siap dikembalikan ke masing-masing universitas. Sementara 2 delegasi sebelumnya telah mengundurkan diri karena sakit.

Rektor Unpatti Ambon, Prof Fredy Leiwakabessy saat penutupan berharap, 10 persen dari para delegasi ini, kedepan jika telah menjadi pemimpin, bisa kembali membangun Maluku.

“Harapan kami, dengan potensi yang sudah mereka ketahui dari Maluku, saya yakin ketika menjadi pimpinan dan pemimpin bangsa ini, mereka akan melihat pembangunan dan masa depan Maluku untuk Indonesia. Semoga dari 498 mahasiswa ini, minimal 10 persen mereka akan membangun Maluku,” harap rektor.

Menurutnya, dari pengalaman yang diperoleh dan apa yang dipelajari serta dibangun di setiap desa di Maluku, telah menjadi inspirasi yang luar biasa bagi para delegasi di masa depan. Tak lupa, pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas kesan baik yang ditinggalkan para delegasi KKN Kebangsaan di Maluku.

Baca Juga: Soal Perubahan Syarat Pencalonan, KPU Maluku Tunggu Keputusan KPU RI

“Terima kasih juga untuk semua pihak yang sudah membantu jalannya KKN Kebangsaan ini, terutama mama piara, papa piara yang sudah memperhatikan anak-anak kita. Selama 1 bulan semuanya lancar, kita bersyukur Tuhan menjaga mereka sehingga tidak sakit, hingga besok mereka bisa kembali. Kepada Kemendikbud Riset dan Teknologi, Dirjen Pendidikan Tinggi Direktektorat Pembelajaran dan Kamahasiswaan, yang turut melakukan pendampingan jalannya KKN Kebangsaan ini,” tutur rektor.

Sementara itu, salah satu perwakilan mahasiswi delegasi dari Fakuktas Kedokteran Universitas di Bali, Rey Kusuma, menyampaikan terima kasih kepada Unpatti Ambon dan semua pihak, terkhusus mama piara, papa piara dan pemerintah negeri dimana dirinya ditempatkan, yakni Negeri Nusaniwe, Kota Ambon.

Ia juga mengaku, Maluku memiliki potensi yang luar biasa yang perlu dipancarkan. Untuk itu, jika suatu saat nanti ada dari para delegasi yang menjadi pemimpin di negeri ini, jangan pernah lupa tanah Maluku.

“Saya bersyukur bisa mengikuti KKN kebangsaan di Maluku, mengingat selama ini, saya hanya mengetahui Maluku dari cerita buku, media sosial dan lainnya, sehingga saya berkeinginan mengikuti KKN Kebangsaan ini,” ucap Rey.

Menurutnya, kegiatan ini telah berhasil membuka wawasan semua para delegasi.

“Disini saya bertemu dengan banyak mahasiswa dan mahasisi. Kalau bukan karena kegiatan ini, saya tidak akan bisa mengenal keberagaman bangsa Indonesia secara luas. Program ini telah menyatukan mahasiswa dan membentuk hubungan saudara diantara kami,” tutur Rey.(S-25)