AMBON, Siwalimanews – Sepekan pasca bertemu Airlangga Hartarto, Hendrik Lewerissa yang awalnya akan berpasangan dengan Ramly Umasugi, belum juga me­ngan­tongi rekomendasi Golkar.

Dalam situasi yang tak pasti, HL, sapaan akrab Lewerissa, dikabarkan mulai membangun komunikasi dengan sejumlah pimpinan partai politik di Jakarta.

Tujuannya satu saja, dia harus punya cukup kursi untuk maju di Pilkada, seandainya rekom Golkar tak turun kepadanya dengan Ramly.

Skenario baru pun disusun. Jika tanpa Golkar, HL sudah siapkan opsi pasangan baru, yang punya elektabilitas moncer.

Dialah Abdullah Vanath, Bupati SBT dua periode dan punya jam terbang tinggi di pilkada Maluku.

Baca Juga: Nasdem Bakal Tarik Rekomendasi dari Petrus

Berbekal elektabilitas tinggi, Vanath diyakini bakal jadi rebutan parpol. Satu pendukung setia HL kepada Siwalima Rabu (7/8) siang mengatakan, optimis dukungan parpol akan mengir ke Vanath.

“Beliau tokoh muslim yang punya modal elektoral tinggi. Pasti dapat dukungan partai yang ingin menang pilkada,” ujar dia sembari meminta namanya tidak ditulis.

Vanath dua kali bertarung di Pilkada Maluku, masing-masing 2013 dan 2018. Sayangnya dalam dua kali pertarungan itu, Vanath harus mengakui kehebatan lawan-lawannya.

Berburu Partai

Saat ini HL dikabarkan sedang berburu rekomendasi partai di Jakarta. Tujuannya untuk jadi cadangan, bila Ramly dan Golkar tak jadi bergabung.

Kabar terbaru, Ketua Gerindra Maluku itu sudah mengantongi rekomendasi dari partai non seat, PSI.

Ronald Kneffel, Ketua PSI Maluku membenarkan telah memberikan dukungan kepada HL untuk maju di Pilkada Maluku.

Kepada Siwalima melalui sambu­ngan telepon, Rabu (7/8) Ronald mengaku sedang memimpin rapat mengatakan, dukungan PSI ke HL diberikan sesuai arahan dari DPP PSI.

Tak berhenti di situ, Anggota DPR itu juga dikabarkan sedang menjalin komunikasi politik dengan Perindo, PKB dan Hanura.

Sementara itu Ketua DPW Perindo Maluku, Muhammad Isa Raharusun mengaku sampai saat ini belum ada keputusan terkait siapa yang akan diusung dalam pilkada Maluku.

Penegasan ini diungkapkan Raharusun kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Rabu (7/8)

“Sampai sekarang belum ada keputusan soal siapa yang akan diusung,” tegas Raharusun.

Dia mengakui, ada lima bakal calon Gubernur Maluku yang telah mendaftar di Perindo diantaranya, Said Latuconsina, Jeffry Apoly Rahawarin, Hendrik Lewerissa, Murad Ismail dan Febry Calvin Tetelepta.

Raharusun menegaskan DPW Perindo Maluku tidak dapat mengomentari terlalu jauh sebab kewenangan penentuan calon kepala daerah termasuk Maluku menjadi kewenangan DPP Perindo.

Sementara itu, Sekretari DPW Perindo, Felix Yanubi kepada Siwa­lima melalui pesan whatsappnya mengatakan, rekomendasi Perindo untuk calon Gubernur Maluku belum dikeluarkan DPP, namun demikian komunikasi politik dibangun oleh semua bakal calon yang telah mendaftar di Perindo.

Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Maluku, Hamdani Laturua menjelaskan persoalan rekomendasi calon gubernur hingga saat ini belum diputus DPP.

“Soal gubernur ini masih tarik ulur sebab semua calon terus melakukan lobi dengan DPP,” ujar Hamdani.

Menurutnya, semua calon calon memiliki potensi yang sama tergantung siapa yang mampu melobi ketua umum Surya Paloh.

Klaim Golkar

Pasca silahturahmi di rumah dinas Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra 3, Nomor 6, Jakarta, baik HL maupun Ramly mengklaim mendapat restu Golkar.

Padahal, hingga saat ini partai berwarna kuning itu belum juga menerbitkan rekomendasi kepada keduanya.

Dihubungi Siwalima, Rabu (7/8), Ketua Golkar Maluku, mengaku sampai saat ini pihaknya maupun HL belum menerima rekomendasi dari Golkar.

Salah satu alasan HL-RU belum menerima fisik rekomendasi Golkar lanjut Ramly, karena belum ditan­datangani oleh Sekretaris Jenderal DPP Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus.

Menurutnya, sekjen Golkar saat ini sementara menjalankan tugas negara di Amerika Serikat sehingga rekomendasi belum dapat ditan­datangani.

“Rekomendasi untuk pilkada Maluku  sudah di proses tapi belum di tanda tangani karena sekjen sedang di Amerika,” yakin Ramly.

Sekjen lanjut Ramly, diagendakan baru tiba di Indonesia pada tanggal 11 Agustus mendatang dan langsung menanda tangani rekom keduanya.

Mantan Bupati Buru dua periode itu menegaskan jika tidak ada aral melintang, rekomendasi kepada keduanya akan diserahkan 12 Agustus pekan depan.

Walaupun belum mendapat fisik rekomendasi, Ramly memastikan tidak ada lagi perubahan arahan dukungan Golkar di Pilkada Maluku, sebab  Ketua Umum Airlangga Hartarto telah merestui dukungan pasangan HL-RU.

“Memang belum tanda tangan tapi sudah final dan tidak ada lagi perubahan. Ketua Umum telah memutuskan saya dan pak Hendrik di Pilkada Maluku,” tegas Ramly.

Menurutnya, jika ada isu yang berseliweran di luar bahwa terjadi perubahan arahan dukungan partai Golkar maka hal itu hanyalah opini dan tidak benar.

“Kalau ada yang bilang akan berubah itu tidak benar. Lagi pula waktu begini semua orang akan bermanuver tapi sudah diputuskan ketua umum sehingga tidak ada perubahan,” jelasnya.

Sementara itu, mantan Bupati Seram Bagian Timur, Abdullah Vantah yang dikonfirmasi Siwalima melalui telepon selulernya terkait kabar HL bakal gandengnya, namun tidak aktif. (S-20)