Prodi Pengelolaan Hutan Belum Mencetak Lulusan

AMBON, Siwalimanews – Program studi Pengelolaan Hutan Universitas Pattimura terhitung masih baru dan belum mencetak lulusan sarjana.
Prodi ini awalnya merupakan bagian dari Jurusan Kehutanan dengan peminatan Manajemen Hutan.
“Meski belum memiliki lulusan, prodi ini telah menetapkan empat profil lulusan utama, yaitu penyuluh kehutanan, peneliti, manajer, dan wirausahawan di bidang kehutanan,” terang Ketua Prodi Studi Pengelolaan Hutan Unpatti, Troice Elsye Siahaya, dalam keterangan persnya, di Ruang Rapat Fakultas Pertanian Unpatti, Jumat (7/2).
Menurutnya, salah satu keunggulan utama prodi ini adalah fokus kajiannya pada pengelolaan hutan di Pulau-pulau kecil.
“Pendekatan yang digunakan mengintegrasikan berbagai aspek, seperti sosial, budaya, ekonomi, kebijakan, serta teknik pengelolaan hutan berbasis teknologi informasi,” terangnya.
Baca Juga: Unpatti Siap Perkuat Pendidikan Pertanian di MalukuDengan metode ini, lanjutnya, prodi berupaya mendukung karakteristik biofisik dan kearifan lokal masyarakat adat dalam menjaga keberlanjutan hutan serta mitigasi bencana di wilayah kepulauan.
Untuk menarik minat mahasiswa, prodi Pengelolaan Hutan aktif melakukan sosialisasi ke SMA, serta mendorong siswa yang sudah bergabung untuk berbagi wawasan dengan calon mahasiswa baru.
“Kita sering lakukan sosialisasi di sekolah untuk menarik minat siswa untuk bergabung,” ungkapnya.
Ia menjelaskan sementara sejalan dengan program Asta Cita Presiden, prodi ini turut berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja berkualitas, pengembangan kewirausahaan, serta peningkatan industri kreatif berbasis kehutanan.
Lulusan prodi ini diharapkan mampu mengembangkan wirausaha kehutanan, berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam pemanfaatan sumber daya hutan dan jasa lingkungan secara efektif, lestari, dan berkelanjutan.
“Mahasiswa akan dibekali keterampilan dalam teknologi diversifikasi hasil hutan, baik berbasis kayu, non-kayu, maupun jasa lingkungan, serta kemampuan dalam analisis usaha di bidang kehutanan,” terangnya. (S-25)
Tinggalkan Balasan