Pendidikan Vokasi Sebagai Aktor Pembangunan Ekonomi Daerah
DENGAN mengusung tema, Pendidikan Vokasi Sebagai Aktor Pembangunan Ekonomi Daerah Provinsi Maluku, maka diharapkan agar perguruan tinggi vokasi sebagai konsorsium dan riset di daerah ini mampu menyelaraskan dan memaksimalkan potensi dan keunggulan daerah untuk pembangunan di daerah ini.
Harapan ini disampaikan Sekda Maluku, Sadli Ie dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bappeda Provinsi Maluku, Anthon Lailossa, saat membuka Kick Off dan Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Maluku tahun 2023, yang berlangsung di Santika Hotel, Selasa (12/12).
Dikatakan, atas nama pemerintah Provinsi Maluku, dirinya menyampaikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya kegiatan ini karena dapat memberikan semangat dan masukan positif guna penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah di Provinsi Maluku.
Dijelaskan, pemerintah Indonesia telah menetapkan visi Indonesia emas tahun 2045 dimana Provinsi Maluku juga harus berkontribusi didalamnya maka kegiatan ini diharapkan berdampak positif dan selaras dengan cita-cita tersebut sekaligus membangun kemitraan dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya untuk pengembangan potensi di Provinsi Maluku.
“Pengembangan inovasi berbasis potensi daerah hanya dapat dicapai secara maksimal apabila ditopang oleh sumber daya manusia Maluku yang terampil serta mampu menguasai IPTEK yang merupakan faktor penentu pengembangan berbagai sektor pembangunan di Provinsi Maluku.’ Ujarnya.
Baca Juga: Politeknik Ambon & Tual Pengampuh Program Penguatan Ekosistem KemitraanOlehnya, keterlibatan Provinsi Maluku dari 27 provinsi di Indonesia dan Politeknik Negeri Ambon yang ditunjuk sebagai pelaksana dengan melibatkan Polteknik Negeri Tual sebagai anggota dalam pelaksanaan program ini menjadikan Provinsi Maluku sebagai tujuan riset dan penelitian guna mengembangkan dan merevitalisasi pendidikan advokasi dan pelatihan sebagai implementasi Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Sementara itu Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito dalam sambutannya secara daring yang diwakili Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi, Ahmad Saufi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah provinsi Maluku atas sambutannya sert respons yang begitu cepat atas program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Maluku.
“Selanjutnya kami mengucapkan selamat bagi Politeknik Negeri Ambon dan Politeknik Perikanan Negeri Tual sebagai pendidikan vokasi pengampuh program ini. Tentu saja, program ini kita lakukan untuk pengembangan inovasi di daerah kita. Tak lupa kami juga mengapresiasi segenap keluarga besar Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang telah menginisiasi program ini,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, kata dia, momentum pendidikan vokasi untuk dapat andil dalam pembangunan ekonomi daerah dapat diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi
“Melalui Perpres ini, maka terbetuklah sebuah tata kerja tingkat nasional tim revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi yang diundangkan melalui Permenko PMK Nomor 5 tahun 2022. Selain itu, Peraturan Presiden tersebut juga diikuti dengan diterbitkannya pendidikan nasional, pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi yang disahkan melalui Permenko Nomor 6 tahun 2022. Selanjutnya diterbitkannya Permenko PMK Nomor 5 tahun 2023 tentang Pedoman Umum Pembentukan Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi,” jelasnya.
Dikatakan, pendidikan vokasi tidak hanya digerakan oleh pemerintah pusat namun juga digerakan di tataran pemerintah daerah serta provinsi maupun kabupaten/kota.
“Penyelenggaraan vokasi yang dilakukan di tingkat SMK dan perguruan tinggi vokasi tidak terlepas dari kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Selain itu pelatihan vokasi yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dunia usaha dan dunia tuntutan dunia, serta dunia kerja. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan pendidkan vokasi yang berkualitas dan siap pakai diperlukan perbaikan dengan mengkedepankan peran dari semua pihak,” katanya.
Dijelaskan, peran dalam dunia usaha sangatlah penting dalam menyediakan informasi tentang kebutuhan dunia kerja dalam menjawab kurikulum serta penye-diaan akses untuk praktek kerja sehingga lulusan vokasi siap bekerja.
‘Saya menghimbau agar pemerintah Provinsi Maluku dapat membentuk tim koordinasi kerja pendidikan vokasi sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi,” pintanya.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek yang diwakili Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Uuf Brajawidagda dalam sambutannya secara daring mengatakan, dalam kegiatan festival yang digelar beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo juga menginginkan agar pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan dan harus bisa memecahkan masalah bahkan bisa memanfaatkan peluang yang ada.
“Perguruan tinggi yang juga pendidikan vokasi itu adalah pendidikan yang dekat dengan dunia kerja sehingga diharapkan dapat memanfaatkan peluang yang ada,” ujarnya.
Diharapkan, melalui program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Maluku ini dapat memberikan dampak bagi pendidikan vokasi sesuai kondisi wilayah Maluku.
“Harapannya, pemerintah Provinsi Maluku dan semua stakeholder seyogyanya dapat mendorong pendidikan vokasi sehingga dapat melahirkan lulusan yang siap dipakai sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha di Maluku,” pintanya.
Untuk diketahui, peluncuran Kick Off Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Maluku tahun 2023, ditandai dengan pemukulan tifa oleh Sekda Maluku, Sadli Ie dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bappeda Provinsi Maluku, Anthon Lailossa, didampingi Tim Pakar Program Kemendikbudristek, Bambang Warsuta; Direktur Politeknik Perikanan Negeri Tual, Jusran Ali Rahayaan, serta Ketua Periset, Lenora Leuhery.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan kerja sama mitra program oleh Tim Konsorsium dengan mitra yakni PT Maluku Prima Makmur, PT Prima Sukses dan PT Harta Samudra.(S-08)
Tinggalkan Balasan