Pelabuhan Laut Bula Butuh Crane dan Mobil Forklift
BULA, Siwalimanews – Fasilitas di Pelabuhan laut Bula, Seram Bagian Timur masih kekurangan sarana pendukung seperti crane maupun mobil forklift untuk mengangkat kontainer.
Pelabuhan ini juga merupakan salah satu pelabuhan yang disinggahi trayek tol laut yang merupakan program Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sejak tahun 2022 lalu.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan SBT Adam Rumbalifar mengatakan dalam operasionalnya pelabuhan Bula memang ada kekurangan fasilitas yang harus disiapkan pemerintah daerah.
“Kita hari ini melalui dinas harus melakukan kerjasama dengan pihak swasta untuk menyediakan fasilitas Crane dan mobil forklift. Dua ini yang kita tidak punya,” jelas Rumbalifar kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa, (16/7).
Dikatakan untuk mobil forklift yang dibutuhkan di pelabuhan bula minimal berkekuatan angkat sekitar 20 ton.
Baca Juga: Kemenhub akan Bangun Bandara Baru di SBTDengan hadirnya tol laut di SBT, sampai hari ini pemerintah daerah dan masyarakat sudah tidak lagi mengalami kelangkaan kebutuhan yang cukup meresahkan.
“Hadirnya tol laut sudah membantu untuk penyediaan stok, hanya saja memang sampai hari ini harga itu belum bisa dikendalikan akibat dari keterbatasan kontainer yang disiapkan oleh tol laut,” ungkapnya.
Makanya dari itu pihaknya terus berupaya agar kedepan ada satu trayek dengan seram bagian barat.
“Mudah-mudahan di tender tol laut berikutnya, kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan Agar satu trayek dengan Seram Bagian Barat jadi kita satu kapal,” terangnya.
Ia mengungkapkan, kalau kita satu kapal dengan SBB, berarti kebutuhan kontainer semakin bertambah.
“Hari ini SBT, hanya dari Jatah yang disiapkan hanya cuma per pelabuhan itu kita dapat lima kontainer merah putih. Tetapi lewat komunikasi- komunikasi intensif Di Kementerian Perdagangan, kemudian Ditjen Perhubungan Laut akhirnya kita di SBT kembali dijatahi sekitar 15 kontainer Tol Laut untuk kontainer merah putih,” ungkapnya.
Ia mengaku, ini dalam upaya terus ke depan untuk kebutuhan kontainer bisa bertambah untuk memenuhi kebutuhan permintaan dari seluruh distributor yang ada di dalam Kota Bula.
“Jadi terlepas dari tujuan Tol Laut untuk kita bisa datangkan barang dari Surabaya langsung. Dan berikutnya juga adalah bisa hasil komoditi unggulan yang ada di SBT bisa sampai ke pasar di Surabaya. Jadi kami memang sudah menghimbau ke beberapa teman-teman pengusaha lokal untuk bisa melakukan pembelian dari hasil-hasil bumi sehingga ini bisa kita bawah pasar Surabaya,” tandasnya. (S-27)
Tinggalkan Balasan