AMBON, Siwalimanews – Over kapasitas atau kelebihan daya tampung menjadi salah satu penyebab dermaga pulau Hatta, Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah ambruk dan menewaskan 8 orang serta belasan luka-luka pada Rabu (30/10) lalu.

Ambruknya dermaga tersebut saat penyemputan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Malteng, Andi Munarswir-Tina Welma Tete­lepta saat hendak kampanye di pulau tersebut.

Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Maluku, Kombes Pol I Gede Arsana dalam rapat kerja bersama Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Kamis (7/11) mengungkapkan, hingga hari ke 38 pelaksana kam­pa­nye pasangan calon kepala daerah seluruhnya berjalan dengan lancar.

Namun, yang menjadi persoalan ketika kejadian runtuhnya jembatan Pulau Hatta Kecamatan Banda Naira yang menyebabkan korban jiwa.

Kejadian di Banda Naira tersebut kata Arsana, telah mendapatkan perhatian khusus dari Mabes Polri dimana pasca kejadian itu pihaknya dicecar oleh Mabes Polri.

Baca Juga: Dewan akan Panggil KPU & Bawaslu Bahas Sejumlah Isu

“Yang paling krusial itu penga­laman yang kurang baik di Banda Naira. Kita sudah dievaluasi dan saat rapat kita dicecar terkait persoalan ini oleh Mabes Polri,” kata Arsana.

Menurutnya, dari bukti video yang ada pihaknya menduganya over kapasitas atau kelebihan daya tampung menjadi penyebab jembatan tersebut runtuh.

Apalagi jembatan tersebut bukan merupakan milik resmi pemerintah baik yang dikelola oleh ASDP atau Pelni tetapi milik masyarakat lokal diwilayah setempat.

“Jembatan ini milik masyarakat lokal yang digunakan untuk aktifitas sehari-hari dan tidak ada masalah, tapi ketika digunakan untuk kepen­tingan dengan jumlah masyarakat yang cukup banyak, maka kejadian tersebut terjadi. Kemarin itu seratus lebih dari rombongan calon bupati 16 orang, dan masyarakat yang menjemput itu ada 100 lebih. Ini sangat banyak dan menyebabkan over kapasitas dan terjadilah musibah itu,” ujarnya.

Arsana menuturkan pasca musi­bah itu, pimpinan Polda Maluku telah mengintruksikan kepada semua jajaran agar memastikan tempat-tempat yang digunakan untuk kampanye layak agar tidak terjadi masalah serupa.

“Kemarin sudah dapat arahan pimpinan untuk jajaran bahwa untuk seluruh aktivitas kampanye dengan jumlah masa yang banyak, dan berdampak pada fasilitas seperti di Banda itu, wajib di cek betul kelayakannya,” tegasnya.

Untuk diketahui dermaga ambruk pulau Hatta, Kecamatan Banda, Kabu­paten Maluku Tengah  ber­tambah, dari sebelumnya 7 kini menjadi 8 orang.

Korban yang terakhir meninggal dari warga Pulau Hatta yaitu Ibrahim Laibu, yang meninggal dalam perawatan di RSUD Banda, Kamis (31/10), pukul 06.50 WIT.

Demikian diungkapkan, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Areis Aminnulla, kepada wartawan di Ambon, Kamis (31/10).

“Untuk yang meninggal saat keja­dian tercatat 7 orang, dan pada pukul 06.50 WIT tadi salah satu korban atas nama Ibrahim Laibu, warga pulau Hatta dinyatakan meninggal dalam perawatan di RSUD Banda,” ujarnya.

Sedangkan korban luka ringan maupun berat, lanjut Kabid, saatnini masih dirawat di RSUD Banda.

Sementara itu, Kapolres Maluku Tengah, AKBP Herdi MK meng­ungkapkan, pihaknya akan menye­lidiki ambruknya dermaga Pulau Hatta yang merengkut nyawa tim peme­nangan maupun masyarakat saat kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Malteng, Andi Manars­wir-Tina Welma Tetelepta.

7 Orang Tewas

Tujuh orang pendukung Calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah Andi Munaswir-Tina Elma Tetelepta, Rabu (30/10), tewas setelah jembatan di Pulau Hatta, Kecamatan Banda, ambruk.

Amran, satu warga Banda yang ada di lokasi kejadian mengatakan, Andi dan tim yang baru tiba di Pulau Hata, dijemput massa pendukung dengan tarian hadrat. Saat melalui jembatan atau dermaga beton, tiba-tiba jembatan ambruk, menewaskan tim sukses AMANAT dan warga sipil lainnya asal Pulau Hatta

Masih kata Amran, sebagian massa jatuh tercebur ke laut yang dangkal, lantaran dekat bibir pantai. “Pak Andy beruntung selamat,” kata dia di ujung telepon selulernya.

Korban yang dilaporkan tewas dalam kejadian ini yakni, Ketua tim pemenangan AMANAT Ruslan Hurasan dan anggota DPRD Maluku Tengah, Andan Teja Ningsi Nutbaiti.

Sedangkan lima korban lain adalah warga Pulau Hatta yang hadir menjemput pasangan AMANAT, yaitu Ketua RT. 01 Negeri Adm. Kampung Baru, Amrin Wala Ala Gono, Musbai Raharusun, Hasim Lapangan, Hamim Lapangan dan Salina Ladjali.

Sementara korban luka berat dan ringan berjumlah 11 orang diantara­nya, 7 Luka berat

Yaitu, Ajan Hasan (Masyarakat pulau Hatta), Andi Zuabedah (Ma­sohi) Arifin Lakembe (Masyarakat Neira Nusantara), Miftah Sabban (Masyarakat Neira Nusantara) Nur Santi (Masyarakat Neira Kampung Baru), Wasinta (Masyarakat Pulau Hatta), Heni (Masyarakat Pulau Hatta).

Sedangkan 4 korban luka ringan yaitu,  Nona Intan (Masohi), Faisal Tuatoy (Ambon), Husin Muhrim (Masyarakat Neira Rajawali) dan Calon Bupati Malteng, Andi Munaswir. (S-20)