AMBON, Siwalimanews – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Kristen Indonesia Maluku yang mendapatkan dana hibah DRTPM Kemendikbud-Ristek melakukan beberapa kegiatan untuk mengoptimalkan limbah tempurung kelapa.

Tim PKM terdiri dari Ns. Fandro Armando Tasijawa, Ardilson Pembuain, dan Ns. Joan Herly Herwawan melakukan penelitian pemanfaat limbah tempurung karang yang bisa dibuat menjadi souvenir yang cantik di Pulau Buru.

“Tempurung kelapa sering dibuang atau dibakar oleh masyarakat karena tidak memahami bahwa hal ini bisa memberi nilai ekonomi lebih,” ujarnya.

Kata dia, melalui program PKM yang didanai oleh DRTPM Kemendikbud-Ristek akan dilakukan beberapa program salah satunya yaitu pengembangan tempurung kelapa yang diolah menjadi souvenir cantik yang berkualitas.

“Siapa yang tidak mengenal tanaman kelapa. Tanaman ini merupakan pohon industri dimana semua bagian dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi, sehingga dapat berdampak bagi perekonomian masyarakat. Pemanfaatan kelapa di Pulau Buru sebagai usaha kopra sangat didukung oleh luasnya area perkebunan yang ada,” ujarnya dalam rilis kepada Siwalima, Rabu (30/10).

Baca Juga: Pertamina Selesaikan 40 Titik BBM, Satu Harga Termasuk Maluku Papua.

Menurutnya, pengolahan kopra oleh masyarakat meninggalkan limbah seperti sabut dan tempurung kelapa yang dibuang atau dibakar. Kalau limbahnya dibiarkan, bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk. Sedangkan bila dilakukan pembakaran seringkali menimbulkan asap yang sangat menyengat dan mengganggu pernafasan.

Sebelum dilakukan pelatihan, lanjut dia, pembuatan souvenir dari tempurung kelapa, tim PKM melakukan sosialisasi guna memotivasi masyarakat untuk mengembangkan kreativitas melalui tempurung dan sabut kelapa. Selanjutnya, dilakukan pelatihan kepada kelompok mitra guna memaksimalkan potensi dalam mengembangkan pengolahan tempurung kelapa.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, semoga yang sudah dilatih dan ada beberapa produk yang sudah kami buat dari pelatihan ini bisa terjual” Tutur Kelvin Tualena selaku mitra kegiatan ini. Mitra juga sangat mengapresiasi program pemerintah untuk mengandeng perguruan tinggi untuk bisa mengembangkan ilmu dan teknologi di masyarakat

“Program-program seperti ini sangat kami harapkan, karena bapak/ibu turun ke kami. Memberikan ilmu secara gratis tapi langsung kasi alat untuk kami mengembangkan usaha”. Sambung Kelvin Tualena.

Tim PKM tidak hanya berfokus pada souvenir dari tempurung kelapa, tetapi juga akan memberi pelatihan, pendampingan, dan penerapan teknologi untuk pembuatan cocopeat dan briket arang dari tempurung dan sabut kelapa. (S-05)