NAMLEA, Siwalimanews – Kedatangan Cabup BASIS,  Abdul Aziz Hentihu ke Desa Waekose, Kecamatan Fenalisela, disambut dengan hangat oleh warga setempat.

Dalam momen kunjungan kandidat kuat Bupati Buru, Bang Aziz, Kamis (17/10), mama-mama paling terlihat sangat antusias.

Memanfaatkan dengan baik kunjungan singkat itu, mama-mama  heboh mengusulkan banyak hal kepada Aziz, mulai dari masalah pelayanan kesehatan  belum memadai di sana, desa belum tersentuh pembangunan dengan baik, hingga nasib anak muda di kampung.

Ada  yang kesulitan mengenyam pendidikan tinggi akibat orang tua kekurangan biaya, serta masalah  lapangan kerja yang sulit ditembusi akibat hanya berpendidikan SMA.

Sebelum menjawab keinginan mama-mama yang begitu heboh ini, Aziz di awal pertemuan itu, terlebih dahulu memaparkan Visi Misi BASIS, “Memajukan Bupolo, Menata Kota, Membangun Desa.”

Baca Juga: Peran Media Penting Sukseskan Pilkada 2024

Gilirannya menjawab semua keingi­nan mama-mama ini, Aziz memulai dengan menjelaskan soal lapangan pekerjaan di Kabupaten Buru.

Lapangan pekerjaan buat generasi muda di daerah itu, masuk dalam agenda besar 10 program kerja BASIS pada saat dipercaya oleh rakyat untuk memimpin Kabupaten Buru lima tahun ke depan (2025-2030).

Diakui, kalau  selama ini ketergantungan  generasi muda di daerah di lapangan kerja, hanya P3K,  PNS, TNI, dan Polri. Sedangkan di sektor swasta masih belum ada peluang yang begitu luas seperti di beberapa daerah lain.

Namun Aziz optimis saat dipercaya memimpin Kabupaten Buru peluang bekerja di sektor swasta bagi generasi muda agar mulai terbuka luas, karena ada investasi dan investor swasta yang telah mengantongi izin mulai beroperasi.

Di sektor Tambang Emas Gunung Botak misalnya, diyakinkan sudah akan beroperasi secara legal dengan dua sistem, yakni Tambang Rakyat (IPR) dan yang dikelola oleh investor melalui Izin Usaha Pertam­bangan (IUP).

“Di tahun depan investasi tambang Gunung Botak sudah mulai jalan dibagi menjadi dua model IPR 10-13 koperasi  dan IUP,”jelas Aziz.

Menyoal tentang pembiayaan pendidikan bagi orang tua yang kurang mampu, lanjut Aziz juga telah ada dalam program, pemberian beasiswa bagi murid SD/SMP, hingga mahasiswa dan mahasiswi di perguruan tinggi.

Ia menjamin, generasi muda Waekose yang berstatus mahasiswa/i sudah pasti akan dibantu, sehingga mama-mama tidak perlu khawatir dengan masa depan anak-anak mereka .

Mama Welhemina Tasidjawa di hadapan Aziz, turut melampiaskan uneg-unegnya sebagai kader posyandu di Waekose.

Ia mengaku kalau warga yang kurang mampu lagi sakit , terutama dari kalangan anak-anak, dan harus lanjut dirawat di RSUD Namlea, mereka sangat mengalami kesulitan, karena harus bisa membiayai diri sendiri.

Anak-anak dari orang tua kurang mampu ini tidak diberi pelayanan BPJS. Padahal keluhan warga ini sudah sering Mama Welhemina sampaikan kepada Kepala Puskesmas setempat.

Sementara itu, satu  tokoh dan pemuka adat Waekose, Kepala Fanabo, Rupus Tasidjawa dalam pertemuan dan dialog itu, menyampaikan beberapa pesan penting yang selama ini mengganjal di hatinya, karena sudah 24 tahun Kabupaten Buru, persen tokoh adat cenderung terabaikan di mata pemerintah daerah.

Ia meminta tolong dilakukan perubahan sedikit demi sedikit dan ia sangat senang dengan program BASIS yang menyentuh langsung dengan tokoh adat dan para kepala Soa.

“Semoga Tuhan dan Datuk moyang dapat memberkahi bapak punya perjuangan,”doain Kepala Fanabo, Rupus Tasidjawa. (S-15)