Kodam Pattimura Minta Maaf Terkait Insiden Gereja Pniel
AMBON, Siwalimanews – Kodam XV Pattimura melalui Kepala Pembinaan Mental dan Sejarah Kodam (Kabintaljarahdam) Kolonel Inf Mustaqfirin menyampaikan permintaan maafnya, terkait insiden intimidasi yang dilakukan anggotanya terhadap warga Jemaat GPM Pniel Bentas Kota Ambon.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Kolonel Mustaqfirin, saat melakukan pertemuan bersama pengurus Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Maluku, Jumat (23/1) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, Kolonel Mustaqfirin mengakui sikap arogansi yang ditunjukan anggota Bintaljarahdam XV Pattimura, Kapten Inf Estefanus Sekerone adalah keliru, sehingga dirinya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada warga jemaat GPM Pniel Bentas Ambon.
Perwira menengah di jajaran Kodam XV Pattimura itu berjanji, akan mengunjungi Gereja Pniel dan meminta maaf secara langsung ke warga jemaat itu sendiri.
“Ya saya sampaikan permohonan maaf kepada warga jemaat Pniel atas segala bentuk tindakan yang sudah membuat warga jemaat kecewa,” ungkap Kolonel Mustaqfirin.
Baca Juga: Insiden di Gereja Pniel Bentas, GAMKI Kecam Kodam PattimuraMeskipun demikian, iya berjanji secepatnya akan menyelesaikan persoalan insiden di Gereja Pniel Bentas dengan pihak MPH Sinode GPM.
Sebelumnya, insiden dugaan intmidasi yang dilakukan salah satu anggota Kodam XV Pattimura dari Satuan Pembinaan dan Mental (Bintal) pada, Minggụ (19/1) di Gedung Gereja Protestan Maluku Jemaat Pniel Bentas, Kota Ambon, menuai reaksi keras dari Gerakan Angkatan Muda Kisten Indonesia (GAMKI) Maluku.
“Persoalan upaya pengalihan Jemaat GPM Pniel Bentas menjadi jemaat Oikumene oleh Kodam XV Pattimura, seharusnya dikomunikasikan pihak Kodam dengan Sinode GPM dan bukan menggunakan cara-cara mengintimidasi jemaat di dalam gedung gereja,” tandas Ketua GAMKI Maluku Samuel Patra Ritiauw kepada wartawan di Ambon, Kamis (23/1).
Menurut Ritiauw, kehadiran utusan Satuan Bintal ke gedung gereja tidak elok, sebab seharusnya, masalah pengalihan jemaat menjadi rana komunikasi dua arah antara pihak Sinode GPM dengan Kodam XV Pattimura.
“Kenapa harus hadir di gereja dan memancing kegaduhan umat dengan mengeluarkan perkataan yang terkesan memiliki kuasa penuh atas jemaat GPM Pniel Bentas,” sesal Ritiauw.(S-07)
Tinggalkan Balasan