AMBON, Siwalimanews – Belajar dari kegagalan pemerintah Murad Ismail dan Barnabas Orno, maka PDIP rupanya sangat berhati-hati dalam mengusung calon gubernur di Pilkada Maluku mendatang.

Sebagai partai politik yang secara tiga kali berturut-turut menjadi pemenang pemilu di Maluku, PDIP tentunya memiliki kepentingan untuk memenangkan pilkada ini.

Ketua DPD PDIP Maluku Benhur Watubun kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Kamis (6/6)menjelaskan, kemenangan yang telah dicapai dalam pileg Februari lalu, mewajibkan PDIP harus berbuat lebih bagi masyarakat dan semuanya akan terwujud ketika kekuasaan eksekutif diraih.

“Kekuasaan didaerah ini harus kita raih dengan sebaik-baiknya, sebab PDIP Maluku ingin membangun satu rumah demokrasi yang baik, dimana rakyat dengan lebih leluasa dapat menyampaikan kritikan dan saran atas tindakannya pemerintah,” ungkap Watubun.

Untuk mensejahterakan masyarakat Maluku kata Watubun, dibutuhkan pemimpin yang rendah hati, bukan pemimpin dengan arogan dan tidak memperhatikan kaidah-kaidah hukum yang berlaku.

Baca Juga: Kajati Maluku Kunker ke Malteng dan SBB

Olehs ebab itu, PDIP tidak akan mencalonkan figur yang memimpin dengan arogansi, sebab itu akan melukai hati masyarakat dan kegagalan pemerintah yang baru saja selesai, menjadi alasan bagi PDIP untuk lebih selektif dalam menentukan calon gubernur.

“Kita tidak ingin mengusung calon yang tidak peduli pelayanan publik seperti orang berkantor di rumah atau malas ke kantor, sebab ini adalah sebuah refleksi dari kegagalan-kegagalan yang dilakukan oleh pemerintah yang baru selesai di April lalu,” tegas Watubun.(S-20)