PIRU, Siwalimanews – Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat menggelar lomba kerajinan tangan. Lomba ini digelar dalam rangka menjelang HUT Kabupaten SBB ke-20 pada, 7 Jnaurai 2025 mendatang,

Lomba yang dibuka Pj Bupati Achamad Jais Elly, Senin (23/12) itu, bertujuan untuk menggali kreativitas masyarakat terhadap kerajinan tangan, serta dapat menemukan dan menentukan kerajinan khas SBB, dan sebagai sarana promosi dan pengembangan karya pelaku ekonomi kreatif di bumi Saka Mese Nusa.

Pj Bupati saat membuka lomba itu mengaku, lomba kerajinan tangan ini patut dikembangkan, guna mendorong kreatifitas ekonomi rakyat kecil melalui industri rumah tangga.

Di tahun 2023 dalam ajang Anugrah Pesona Indonesia (API) Award, salah satu yang dilombakan dalam pengembangan pariwisata di Indonesia yakni, kerajinan tangan yang menggambarkan khas suatu daerah, karena seni lomba ini, memiliki karakteristik antara lain, bercirikan kultur dan budaya masyarakat setempat, produknya bersifat ekslusif dan sulit ditiru, proses pembuatan berlangsung lama dengan mengandalkan tenaga manusia yang berkreasi estetika, dan memiliki nilai serta unsur tradisional.

Oleh sebab itu, dengan lomba ini, dapat melahirkan satu produk unggulan kerajinan tangan yang akan disiapkan guna mewakili SBB pada anugrah API Award tahun 2025, melalui kegiatan Pariwisata Indonesia.

Baca Juga: DPRD akan Perjuangkan Perubahan Status IAIN dan IAKN

“Selain itu pula, tujuan kegiatan ini juga, untuk memperkenalkan potensi unggulan lokal yang unik, yang digali dari potensi sumber daya alam khas SBB,” ucap bupati.

Untuk itu kata bupati, lomba ini harus dengan sasaran, memperkenalkan potensi lokal yang didorong agar dapat menjadi brand lokal SBB, baik itu berupa kerajinan tangan.

Selain itu juga, kerajinan tangan berupa makanan atau minuman, distinasi, wisata air, ekowisata, atau pelaksanaan event wisata nusantara. Dengan lomba ini juga dapat meningkatkan pemahaman dan ketrampilan masyarakat SBB terhadap keberadaan potensi sumber daya lokal (SDL), mendorong kreatifitas dan inovasi masyarakat, lebih khususnya pemberdayaan masyarakat pedesaan dalam pengembangan industri rumah tangga.

“Hal ini juga sebagai sarana mengembangkan usaha kerajinan tangan sebagai bagian dari mengembangkan ekonomi kreatif,” tandas bupati.(S-18)