AMBON, Siwalimanews – Kendati produksi sapi di Maluku mengalami surplus, namun Dinas Pertanian lebih memprioritaskan kebutuhan dalam daerah.

Kebijakan ini ditempuh, menjelang bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriyah maupun Hari Raya Idul Fitri yang akan dirayakan umat muslim di Maluku tahun ini.

Kepala Dinas Pertanian Maluku Ilham Tauda mengaku, rata-rata konsumsi masyarakat Maluku khususnya yang berkaitan dengan sumber protein masih didominasi daging ikan, sementara untuk daging sapi masih kurang.

Akibatnya, produksi daging sapi di Maluku mengalami surplus sehingga dikirim ke beberapa pulau terdekat seperti Papua dan Sulawesi.

“Walaupun kita surplus daging, tapi menjelang hari-hari besar keagamaan selalu diberlakukan kebijakan buka tutup untuk menjaga stok kebutuhan daging di daerah tetap tersedia,” ujar Tauda kepada wartawan di Kantor Gubernur, Rabu (26/2).

Baca Juga: SK Pelantikan Mailuhu Sebagai Anggota DPRD, Terkendala Surat Walikota

Selama Idul Fitri, Dinas Pertanian kata Tauda, lebih memprioritaskan ketersediaan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga meminimalisir potensi lonjakan harga.

Pasalnya, ditakutkan jika daging sapi lebih banyak dikirim ke daerah lain, akan menyebabkan kekuarangan stok di dalam daerah.

“Kita selalu lakukan dengan prinsip hati-hati untuk tetap mempertimbangkan kondisi stok di daerah ternak, jangan sampai dikeluarkan untuk kebutuhan pasar di luar Maluku, kemudian terjadi lonjakan harga di daerah sendiri,” tandasnya.(S-20)