AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Provinsi Maluku diminta mem­per­hatikan sejumlah in­frastruktur fisik di RSUD Haulussy yang terbengkalai.

Menurut Ketua Ko­misi IV DPRD Provinsi Ma­luku, Samson Atapary, RSUD Haulussy sampai saat ini masih diperhadapkan dengan sejumlah persoalan.

“Banyak sekali per­soalan di RSUD Hau­lussy yang sampai saat ini belum ada perha­tian Pemerintah Dae­rah, salah satunya infra­struktur fisik yang terbengkalai,” ucap Atapary. kepada Siwalima melalui tele­pon selulernya, Rabu (14/8)

Atapary menegaskan, sa­lah satu infrastruktur fisik yang menjadi sorotan yakni pembangunan gedung bedah sentral/operasi Intensive Care Unit (ICU) atau Unit Peralatan dan Intensif Cardiac Care Unit (ICCU).

Proyek yang dibangun dengan anggaran dana alokasi khusus se­besar 45 miliar sejak Tahun 2021 ter­sebut kata Atapary, belum tersele­saikan dan berdampak pada belum dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat.

Baca Juga: Uskup Lantik Prajurit Kodam Pattimura Sebagai Pengurus OCI

“Kasihan kalau proyek puluhan miliar rupiah ini terbengkalai dan tidak bisa dimanfaatkan, jadi harus ada perhatian serius dari pemerintah daerah sebagai pemilik rumah sakit Haulussy,” tegas Atapary.

Atapary mengakui, di masa kepe­mimpinan Murad Ismail-Barnabas Orno, RS Haulussy tidak mendapat perhatian serius untuk pembe­nahannya.

Padahal sebagai garda terdepan pelayanan publik mestinya RS Haulussy mendapatkan perhatian, sebab institusi ini paling banyak bersentuhan dengan kebutuhan nasyarakat untuk penyembuhan dan pemulihan pasca sakit.

Atapary berharap Penjabat Gu­ber­nur Maluku dapat memperhati­kan persoalan terbengkalainya infrastruk­tur fisik pilihan miliar di RSUD Hau­lussy agar ada jalan keluar sehingga tidak menjadi mubasir. (S-20)