Hari Kedua Kampanye, Lalamafu Minta Warga Jangan Gadaikan Hak Demi Uang
LARAT, Siwalimanews – Calon wakil Bupati Tanimbar nomor urut 4 Polikarpus Lalamafu, minta dan mengajak masyarakat Tanimbar Utara untuk tak menggadaikan hak suara mereka demi uang.
Hal itu disampaikan Lalamafu saat menggelar kampanye dialogis dengan warga Lamdesar Barat dan Lamdesar Timur, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Tanimbar, Jumat (27/9).
Pasalnya, uang yang diterima saat pemilihan kepala daerah berlangsung, akan menyusahkan dan menyengsarakan masyarakat lima tahun kedepan.
“Masyarakat Tanimbar, khususnya Tanimbar utara, lebih khususnya Lamdesar barat dan Lamdesar timur kami telah mendengar sejumlah informasi, bahwa pilkada kali ini politik uang akan dilakukan dan bahkan milyaran rupiah telah disiapkan untuk membayar. Kami ingatkan untuk terima uangnya, dan jangan pilih orangnya,” pesan Lalamafu.
Pasalnya, kata Lalamafu, peran yang dimainkan saat ini merupakan peran wayang dan mereka yang memerankan wayang ini adalah benda mati yang dimainkan oleh orang lain, dengan demikian bapak ibu jangan terlena dengan uang, sebab jika uang lebih diprioritaskan, maka masyarakat akan sengsara selama lima tahun kedepan.
Baca Juga: Abdulah Vanath Penuhi Panggilan Bawaslu“Kami menekankan untuk bapak dan ibu jangan menggadaikan hak suara yang diberikan oleh negara kepada kita hanya demi uang,” tegas Lalamafu
Lalamafu yang juga mantan Komisioner KPU Tanimbar periode 2008-2013 mengaku, selain politik uang, Tanimbar harus keluar dari keterpurukan soal pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang sangat kronis dialami oleh masyarakat Tanimbar saat ini.
“Tanimbar hari ini ada dalam keterpurukan. Keterpurukan soal kesehatan, pendidikan dan juga ekonomi. Mengapa demikian? Karena kita tidak sehat, pendidikan kita buruk dan pendapatan masyarakat sangat kurang. Belum lagi pemerintahan kita sebelumnya itu pemerintahan yang korup. Korup itu dibuktikan dengan status tersangka yang diterima mantan pimpinan daerah ini, hal itu yang buat kita menjadi terpuruk dengan status miskin ekstrim yang dilekatkan pada kabupaten ini,” jhelas Lalmafu.
Senada dengan Lalamafu, sekretaris relawan Boy Uwuratuw, Roy Telois Jehubebjanan mengatakan, pasangan Boy – Poli merupakan pasangan lengkap jika bicara ketanimbaran, baik agama maupun pendidikan dan kesehatan.
“Satu hal yang saya ingin sampaikan, bahwa pasangan Boy – Poli merupakan kombinasi lengkap, pertama dr Boy merupakan dokter ah;I bedah, pak Poli merupakan dosen, yang jika bicara tentang pendidikan dan kesehatan ada pada mereka berdua,” jelas Roy.
Selain itu kata Roy, visi dan misi pasangan dengan akronim JUARA ini, mengenai pendidikan, kesehatan dan ekonomi sangat diprioritaskan, sehingga bersama Boy – Poli, Tanimbar akan maju, sejahtera dan tetap berkepribadian duan lolat.
“Laki- laki bae hanya ada di Boy – Poli, laki laki bae seng pernah ambor janji sabarang,” cetus Roy.(S-26)
Tinggalkan Balasan