AMBON, Siwalimanews – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Selasa (1/4) siang, datang ke Desa Tial dan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, pasca bentrok antar pemuda dua desa bertentangga, Senin (31/3).

Gubernur didampingi Kapolda Maluku Irjen Eddy Sumitro Tambunan dan Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Yoga Putra Prima Setya datang ke dua desa tersebut, untuk bertemu dengan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Kedatangan Gubernur dan rombongan tak lain adalah untuk bersilahturahmi dengan warga masyarakat kedua desa, yang dilanjutkan dengan proses rekonsiliasi pasca bentrok yang terjadi Senin kemarin.

Baca Juga: KNPI Ajak Masyarakat Hormati Momentum Idul Fitri

Baik Gubernur maupun Kapolda, meminta agar warga masyarakat kedua desa, tidak terpancing dengan peristiwa yang sudah terjadi, serta meminta warga untuk terus menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi liar yang bisa memperburuk situasi.

Saat ini situasi keamanan di Desa Tulehu dan Desa Tial, berangsur kondusif pasca-bentrokan antar kelompok pemuda.

Untuk menjaga stabilitas keamanan, Polda Maluku telah mengerahkan 300 personel gabungan, terdiri dari 80 personel Polresta Pulau Ambon, 70 personel Brimob Polda Maluku, 61 personel Samapta Polda Maluku, 22 personel Ditkrimum, dan 11 personel Intelkam. Sebanyak 150 personel ditempatkan di perbatasan Desa Tulehu dan 150 personel lainnya di Desa Tial. Aparat kepolisian juga mendapat dukungan dari dua SST Kodim dan dua SST Denkav.

“Situasi saat ini terkendali dan personil masih di kedua desa untuk melakukan pengamanan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Jane Luhukay kepada wartawan Selasa (1/4).

Saat ini kata dia, polisi talah melakukan penyelidikan terhadap belasan saksi, terkait kasus penganiyaan yang berujung pada perkelahian sesama warga kedua desa. “Sejauh ini sedang kita lakukan pemeriksaan 15 saksi. Semua masih dalam penyelidikan,” tandasnya.

Kronologi

Diberitakan sebelumnya, peristiwa tersebut terjadi Senin (31/3) sore, sekitar pukul 15. 30 WIT, dipicu penganiayaan yang berujung pembacokan, yang diduga dilakukan beberapa pemuda dari Desa Tulehu terhadap pemuda dari Desa Tial Berinisial SL.

“Jadi infonya itu ada sekitar 3 pemuda yang diduga dari Desa Tulehu, melakukan pembacokan ke korban yang berasal dari Desa Tial, sehingga mengakibatkan korban mengalami luka serius dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis,” ujar sumber yang enggan namanya dipublikasikan.

Pasca pembacokan, warga Desa Tial yang tidak terima, melakukan pengejaran kepada tiga warga tersebut, masing masing RO, JK dan AS yang diduga sebagai pelaku pembacokan.

Tepat di SMP Negeri 27 Tial, ketiga warga ini kemudian menjadi sasaran amukan warga, hingga menyebabkan salah satu warga berinisial RO meninggal dunia, sedangkan dua orang lainnya yakni JK dan AS mengalami luka serius.

Pasca kejadian, pihak Polsek Salahutu tiba di lokasi untuk melerai massa, hanya saja jumlah personel yang terbatas membuat Polsek Salahutu kewalahan.

Beberapa saat kemudian datang personel bantuan dari Polresta Pulau Ambon yang di pimpin langsung Kapolresta AKBP Yoga Putra Prima Setya melakukan pengamanan serta berkoordinasi dengan sejumlah tokoh dari kedua desa tersebut. (S-20/S-10)