AMBON, Siwalimanews – Jemaat Gereja Kristen Reformasi Indonesia (GKRIA) Pniel Banda Suli menggelar Musyawarah Jemaat XVI tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Gereja Pniel Banda di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (9/2).

Musja yang berlangsung dibawah sorotan tema, “Menjadi Jemaat Berkarakter Kristus (II Korintus 3:8) dibuka oleh Ketua I Pengurus Sinode Am GKRIA Penatua JS Leinussa.

Ketua Umum PSA AM GKRIA Pendeta EA Sut­risno Damping dalam sambu­tan­nya yang dibacakan Penatua JS Leinussa mengharapkan, di tahun 2025 ini ada peningkatan pelayanan di Jemaat Pniel Banda Suli. Oleh karena itu, program-program strategis didalam jemaat akan diwujudkan dalam tahun pelayanan 2025 dan diharapkan setiap tahunnya, ada progres atau peningkatan dalam pelayanan kepada jemaat.

Pasalnya, musja yang dilaksanakan oleh seluruh jemaat GKRIA di seluruh Indonesia, termasuk Jemaat Pniel Banda Suli, dilaksanakan bukan saja untuk mempertahankan pelayanan yang telah berjalan.

“Artinya, musja ini dilakukan bukan untuk mempertahankan pelayanan yang telah berjalan, tetapi juga berupaya untuk menyatakan dan akan lebih giat lagi mengerjakannya dalam seluruh aspek pelayanan gereja di Jemaat GKRIA Pniel Banda Suli guna peningkatan,persekutuan, kesaksian, pelayanan dan pengembalaan,” ucap Pendeta Damping.

Baca Juga: Tak Terima Diputus, Pria Ini Aniaya Mantan Pacarnya

Musja ini kata Pendeta Damping, mempunyai kedudukan yang penting dalam menggumuli kembali pelayanan program kerja tahun 2024 ditingkat jemaat, serta merumuskan program kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat (APBJ) untuk pelayanan gereja di tahun 2025.

“Kita juga hendaknya tetap prioritaskan program kerja yang kita tetapkan di tahun 2024 yang belum atau tidak dapat dilaksanakan dan menjadi program tahun 2025 yang harus dilaksanakan,” ujar damping.

PSA GKRIA berharap, rumusan program kerja untuk tahun pelayanan 2025 dapat meningkatkan pelayanan di Jemaat Pniel Banda Suli.

Sebelumnya. Ketua Badan Pelayan Jemaat GKRIA Pniel Banda Suli Pendeta SF Melaira dalam sambutannya mengatakan, Jemaat Pniel Banda Suli dalam panggilan pelayanannya telah memaksimalkan diri untuk terus memberikan kontribusi bagi pelayanan yang ada di tengah negeri dan jemaat ini, meskipun banyak hal yang masih perlu dilakukan perubahan.

Sejauh ini jemaat sudah melakukan berbagai upaya, kendati terbentur dengan persoalan-persoalan secara intern, namun Jemaat pniel Banda Suli akan terus berupaya dan masih akan terus dilakukan untuk menjawab persoalan-persoalan yang ada dan nyata, baik di lingkungan masyarakat maupun dalam ruang lingkup pelayanan gereja.

“Disadari bahwa dalam mengimplementasi pelayanan di tengah pergumulan umat, kami mengalami berbagai macam tantangan, sehingga sangat mempengaruhi pelayanan-pelayanan di jemaat ini. Apalagi minimnya SDM di dalam jemaat ini, memberi ruang bagi terjadinya distorsi pada penjabaran tupoksi-tupoksi pelayanan yang ada, sehingga beberapa aspek pelayanan yang diharapkan dapat menjadi ikon atau setidaknya menunjang keberlangsungan ekonomi jemaat namun tidak berjalan, bahkan mengalami stagnasi,” ucap Pendeta Melaira.

Hal ini juga menurut Pendeta Melaira, menyebabkan adanya penumpukan hutang jemaat yang harus segera dilunaskan sebelum munas nanti. Jemaat Pniel Bnada Suli menyadari, bahwa ini merupakan kewajiban sebagai bagian dari pelayanan GKRIA, yang mana harus menunjang program yang sudah disepakati bersama dalam Munas tahun 2019 lalu.

Untuk itu pada kesempatan ini sebagai Ketua BBJ GKRIA Jemaat Pniel Banda Suli  sekali lagi mohon, itikad baik agar pada waktunya nanti jemaat ini sudah bisa melunasi apa yang menjadi tanggung jawab kepada PSA sebagai bagian dari Sinodal GKRIA.

“Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan ini adalah tahun terakhir BPJ melakukan tanggung jawab pelayanan yang seharusnya berakhir tahun 2024, sesuai dengan SK yang ada dan yang terhitung dimulai dari bulan Januari tahun 2020. Oleh sebab itu seluruh BPJ akan bekerja dengan keras sampai selesai masa tugas pelayanan berakhir dengan baik dan meninggalkan kesan yang baik, berkesan dan mendalam bagi seluruh warga jemaat,” ucap Pendeta Melaira.(S-06)