AMBON, Siwalimanews – Fakultas Teknik Universitas Pattimura menggelar seminar desiminasi hasil penilitian dan riset inovatif produktif (Rispro) yang berjudul Rancang Bangun Prototipe Floating Ocean Current Power Plant (FOCPP) dengan Ducted Turbine Berbasis Bantalan Magnetik untuk pulau-pulau kecil Indonesia.

Humas Upannti dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Senin (5/8) menjelaskan, seminar yang berlangsung di laboratorium pendukung Blok Masela Unpatti, Jumat (2/1) kemarin dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Universitas Pattimura Ruslan H S Tawari.

Tawari pada kesmepatan itu menjelaskan, seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan serta mempresentasikan hasil penelitian dan riset tim riset inovatif produktif (Rispro) Fakultas Teknik tentang pembangkit listrik arus laut terapung dengan penghantar turbin berbasis bantalan magnetik yang dikerjakan di Selat Haya, Kabupaten Seram Bagian Barat.

“Hasil riset ini luar biasa, butuh waktu setahun untuk riset ini, karena terkait kekuatan arus laut kita yang cukup besar dan kuat. Jadi bukan saja di Selat Haya saja, beberapa titik di Maluku juga mengalami kondisi yang sama karena memiliki karakteristik wilayah yang sama,” tulis humas dalam rilis itu, mengikuti ucapan wakil rektor.

Jika semua ini dapat berjalan baik dan lancar, serta tim mampu menciptakan prototipe floating ocean current power plant atau pembangkit listrik arus laut terapung, maka masyarakat di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil terbantukan dengan energi terbarukan ini.

Baca Juga: Bodewin-Elly Kantongi Rekomendasi Golkar

“Apa yang dilakukan hari ini sesungguhnya membuktikan, bahwa potensi kita itu besar terkait dengan pengembangan sumber daya energi. Oleh karena itu, harus didorong. Dengan itu seminar ini dilakukan dan kami berharap kedepan kita butuh lagi riset inovasi produktif lain yang bisa membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat,” tandas wakil rektor.

Masih dalam rilis itu, Sekretarisi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Dr E K Huliselan juga mengatakan,  dengan kegiatan ini, maka Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat mencoba menyatukan perguruan tinggi, pemda maupun stakeholder dalam rangka lebih mengenal hasil-hasil riset desiminasi yang telah dilakukan oleh para dosen di lembaga ini.

“Kami ditopang oleh 17 pusat studi untuk menjawab harapan dan kerinduan para akademisi terkait dengan pengembangan prodak-prodak serta inovasi yang dikembangkan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat,’ tuturnya.

Dengan adanya riset dan penelitian ini kata dia, kedepanya Unpatti dapat mendukung kebijakan pemerintah untuk mengurangi jumlah polusi emisi sekitar 31,89 persen banyaknya dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Untuk diketahui, usia seminar dilanjutkan dengan pemaparan hasil penelitian pembangkit listrik arus laut terapung dengan penghantar turbin berbasis bantalan magnetik yang dibawakan oleh ketua tim peneliti Wulfilla Maxmelian Eumaherang dan Dr Altje Latununue sebagai moderator.(S-25)