AMBON, Siwalimanews – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Pattimura, kini resmi berganti nama menjadi Fakultas Sains dan Teknologi.

Proses highlight launching Fakultas Sains dan Teknologi ini ditandai dengan touch digital oleh Rektor, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, didampingi para pimpinan fakultas tersbeut serta dekan senior fakultas ini, kemarin.

Rektor Unpatti Prof F Lewakabessy dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Selasa (22/10) menjelaskan, proses pergantian nama ini, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 24 tahun 2024 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unpatti.

“Perubahan nama tersebut bukan hanya sebatas pergantian nama, melainkan sebuah tonggak penting dalam perjalanan FMIPA menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan zaman,” tulis rektor.

Keputusan untuk mengubah nama fakultas ini kata rektor, bukanlah sekadar formalitas, melainkan merupakan respons nyata terhadap perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus terjadi dilingkungan akademik.

Baca Juga: Bito Temmar Yakin Ditangan Boy Poli, Tanimbar akan Pulih

Perubahan nama ini, harus diarahkan pada tiga hal mendasar, yakni pengembangan ilmu dasar pada semua aspek untuk mengembangkan teknologi, penguatan riset untuk menghasilkan ketahanan pangan dan menghasilkan ketahanan bidang kesehatan serta mengarah pada estimasi perubahan.

Fakultas Sains dan Teknologi, diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi fakultas besar, yang nantinya terkareditasi internasional pada rumpun sains dan teknologi  serta  mampu besaing dengan perguruan tinggi lainnya untuk menuju world class university.

Berbagai arah pengembangan melalui kolaborasi dan kerjasama riset untuk menghasilkan kualitas dan inovasi yang saat ini sementara dilakukan dengan berbagai pihak, diharapkan akan mendukung penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi untuk menelorkan hasil-hasil riset yang bermanfaat bagi institusi maupun masyarakat secara optimal, serta mengarah pada kebijakan nasional, yakni ketahan pangan dan ketahanan energi yang akan memperkuat bagian timur Indonesia.

“Fakultas Sains dan Teknologi merupakan salah satu fakultas yang memiliki reputasi baik,  berkembang dengan pesat dan melahirkan  program-program studi baru terbanyak, dan saat ini memiliki 4 jurusan dan 8 prodi. Oleh karenanya, saya menyampaikan terima kasih untuk semua dukungan, baik dari sesepuh maupun semua civitas akademika dan tenaga kependidikan maupun PPNPN yang tetap bersinergi sampai saat ini,” tulis rector.

Masih dalam rilis itu, Dekan FST Henry Junus Wattimanela menambahkan, sejarah berdirinya FMIPA yang dirintis melalui kerja sama Unpatti dengan Canadian International Development Agency (CIDA) melalui proyek Eastern Indonesian University Development Project (EIUDP) yang dimulai sejak tahun 1988, dengan membentuk unit pelayanan ilmu-ilmu dasar untuk Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, dan Statistika yang mendapat dukungan dari Universitas Simon Fraser di Kanada dan beberapa universitas dalam negeri dalam bentuk short course, studi S1 dan studi lanjut di dalam dan luar negeri.

“Fakultas MIPA Unpatti secara resmi berdiri pada tanggal 26 Februari 1998 dengan SK Mediknas No.045/C/1998 untuk menyelenggarakan layanan kuliah dasar MIPA (Matematika, Biologi, Kimia dan Fisika) dalam lingkungan Unpatti,” urainya.

Pada akhirnya tahun 1999, terbentuk struktur organisasi jurusan di FMIPA Unpatti dan terdapat empat jurusan, yakni Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika. Seiring berjalannya waktu, pada 2 Februari 2018, Prodi Studi Statisika resmi dibuka pada Jurusan Matematika.

Di tahun 2020 dibuka Program Magister Kimia, selanjutnya tahun 2022, FMIPA menambah satu prodi lagi yaitu Prodi Bioteknologi pada jurusan Biologi, dan Prodi Ilmu Komputer pada jurusan Matematika. Kemudian pada tahun yang sama, dibukanya Prodi Farmasi dan terakhir dibuka Prodi Sains Biomedis dan di tahun 2024 masih dalam proses (di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XII) pembukaan prodi baru yaitu Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Prodi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi.

“Kita saat ini berkumpul dalam rangka kegiatan highlight launching perubahan nama FMIPA menjadi Fakultas Sains dan Teknologi,” tulisnya.

Proses perubahan nama ini menurutnya, didorong oleh kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan regulasi yang berlaku, terutama Surat Dirjen Belmawa nomor 0404/E3.2/2015 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Selain itu, Kepmenristekdikti nomor 57/M/KPT/2019 tentang Nama Prodi dan Rumpun Ilmu menegaskan kembali bahwa prodi di perguruan tinggi yang seharusnya dikelompokkan ke dalam rumpun ilmu yang tepat, yaitu rumpun ilmu alam, formal, dan terapan.

“Oleh karena itu, fakultas kita dengan tiga rumpun ilmu tersebut, membutuhkan nama baru yang lebih representatif. Dengan perubahan ini, FMIPA tidak hanya menyesuaikan diri dengan regulasi dan perkembangan pendidikan nasional, tetapi juga berusaha menciptakan sinergi yang kuat antara keilmuan dasar dan terapan, sehingga Fakultas Sains dan Teknologi dapat terus berinovasi dan menjadi pusat unggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan berbasis budaya kepulauan,” ujarnya.

Perkembangan ini lanjutnya, menuntut adanya nama yang lebih inklusif dan komprehensif, yang tidak hanya mencerminkan keilmuan dasar, tetapi juga ilmu terapan yang telah menjadi bagian dari identitas fakultas. Nama baru ini akan memberikan ruang yang lebih luas bagi integrasi ilmu formal, alam, dan terapan, yang semuanya berperan penting dalam menjawab kebutuhan dan tantangan masa kini serta masa depan

“Dengan itu diharapkan, Fakultas Sains dan Teknologi semakin memperkuat kolaborasi internal maupun eksternal dalam mencapai visi besar, yaitu mewujudkan Fakultas Sains dan Teknologi yang berkualitas, berkarakter, inovatif, dan maju, serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan dunia pendidikan di Maluku dan Indonesia,”harapnya. (S-25)