DOBO, Siwalimanews – KPU Kepulauan Aru menggelar debat publik yang diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kepulauan Aru, di Aula Cendrawasih Dobo, Rabu (13/11).

Kedua paslon tersebut yakni Temy Oersipuny, M.Si-Hady Djumaidy Saleh (Teman Juang) dan Paslon Timotius Kaidel-Muhamad Djumpa.

Debat tersebut dipandu oleh MC, Olda Soselisa dan moderator, Monic Seipala dan Stevy Pangajauw.

Ketua KPU Aru, Halati Mangar dalam sambutanya mengatakan, pelaksanaan debat calon bupati dan wakil bupati ditetapkan dalam rapat pleno dengan memutuskan dua kali debat, yakni putaran pertama tanggal 13 November dan putaran kedua 16 November 2024.

Selain itu, melibatkan tim perumus dari profesional akademisi dan tokoh masyarakat yakni, Revenci Fania Rugebertd, James Abrahamz dan Syah Awaludin, dan menetapkan tim panelis sebanyak 6 orang yakni, Janjte Ciptabudi, Andre Palinussa, Nur Aida Kubangun, Josep A. Ugi, Hanik Mandaku dan Eka Dahlan Uar.

Baca Juga: Subair: Dugaan Money Politic Umar Kei Masuk Gakkumdu

Debat terbuka pertama menjadi momentum yang luar biasa dimana Paslon berdebat terkait isu yang tentunya selaras dengan RPJPD kabupaten kepulauan Aru.

Sebagaimana kita ketahui bersama demokrasi yang berkualitas memiliki korelasi positif terhadap dua hal, pertama adanya penghargaan terhadap hak asasi manusia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terkhusus masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru

Diharapkan, menjadi momentum bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya.

Adu Gagasan

Saat pelaksanaan Debat Publik, kedua paslon beradu gagasan melalui visi dan misinya.

Paslon Bupati dan wakil bupati Aru nomor urut 1 dalam penyampaian visi dan misi yang disampaikan calon bupati Aru, Temi Oersipuny, bahwa Visinya, mewujudkan masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru yang sejahtera, tangguh, berdaya saing berbasis keunggulan lokal dan berkelanjutan.

Sementara Misi, meningkatkan pelayanan dasar dan reformasi birokrasi, Pengembangan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, Pengembangan ekonomi berbasis sumberdaya lokal, Penguatan masyarakat hukum adat, Peningkatan konektifitas guna percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Dari visi yang disampaikan itu, calon wakil bupatinya mengatakan misi kami yakni, RT keren, satu desa satu front, pasar digital dalam pemerintahan, pengembangan sentral ekonomi di kecamatan, penguatan masyarakat hukum adat dan revitalisasi budaya, program rumah ibu

Sementara Paslon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, Timotius Kaidel-Muhamad Djumpa mengatakan, visi misi kita besar, yakni visi yaitu tentang bagaimana kita memajukan Aru, kedua tentang bagaimana orang Aru besok mandiri, ketiga bagaimana orang Aru bisa harmonis dan keempat bagaimana Aru di kenal di manca negara.

Visi keempat ini yang akan kita promosikan Aru kedepan. Aru sebenarnya sudah di kenal dengan primadona sumber daya perikanan Aru di manca negara.

Prodak-prodak komoditi perikanan menjadi komoditi ekspor perikanan di aru dengan menyumbang 30 persen perikanan dunia dan 60 persen perikanan nasional tapi sekarang Aru belum di kenal.

“Bagaimana memajukan Aru kedepan yaitu bagaimana Aru maju secara pembangunan, karena pembangunan ini mencerminkan visi besar lainnya.

Tanpa pembangunan bagaimana kita bisa mengeksplorasi alam kita,  bisa mengelola perikanan kita dengan baik, yakni kemajuan pembangunan kemajuan perikanan.

Pembangunan pertama kita membuka konektifitas perhubungan laut dan udara, transportasi ini sangat penting karena bagaimana kita bisa mengentaskan kemiskinan di daerah ini bila akses ini masih terkendala di negeri ini,” ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, konektifitas terbuka, maka 115 desa ini akan terbuka dengan mengakses hasil perikanan dapat di jual di kota kabupaten.

“Selain itu, akan kita gagas program ekonomi laut dan ekonomi hijau.

Ekonomi laut, Aru dikenal sebagai lumbung ikan nasional.

Olehnya, kita akan jalankan sasi adat laut yang dulu dilupakan kini akan kita kembangkan lagi berupa sasi laut teripang disamping hasil perikanan lainnya seperti mutiara dan lainnya,” bebernya.

Dikatakan, Ekonomi hijau dari dulu kita dikenal dengan perkembangan kelapa yang besar tapi seakan diabaikan pemerintah provinsi dan daerah.

Sementara dari pantauan Siwalima, terlihat ratusan anggota gabungan TNI-Polri dari Polres Kepulauan Aru, Lanal Aru, dan Koramil 1503-03 Dobo melakukan penjagaan di sekitar gedung cenderawasih Dobo hingga berakhirnya acara debat Putran pertama sekitar pukul 21.30 Wit. (S-11)