AMBON, Siwalimanews – Setelah diwarning DPRD, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Yan Aslian Noor menjamin keterse­diaan obat di RSUD dr M Haulussy.

Jaminan ini diungkapkan Noor merespon kecaman Komisi IV DPRD Provinsi Maluku terkait persoalan obat di RSUD Haulussy yang telah merugikan pasien.

Noor mengaku per­soa­lan obat-obatan di RSUD Haulussy me­mang pernah terjadi, tetapi telah direspon oleh pemerintah daerah untuk menyediakan kebutuhan obat bagi RSUD Haulussy.

“Memang dulu persoalan ini ada dan mungkin tidak sempurna tapi buktinya ada bahwa gubernur sudah alo­kasi anggaran untuk Haulu­ssy dan obatnya sudah di beli,” ungkap Noor kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Rabu (6/11).

Kendati begitu, Noor tidak terima dengan informasi adanya kekosong­an obat di RSUD dr M Haulussy se­bab menurutnya obat selalu tersedia.

Baca Juga: RSUD Haulussy Kehabisan Obat, Dewan Warning Dinkes

Diakuinya jika pemerintah daerah memang telah mengalokasikan 5 miliar untuk memenuhi kebutuhan obat-oba­t­an di RSUD Haulussy dan obatnya telah disalurkan ke rumah sakit.

“5 miliar itu memang dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan obat-obatan di RSUD Haulussy dan pengadaan sudah dilakukan,” jelasnya.

Ditanya terkait alasan 5 miliar tersebut tidak dialokasikan lang­sung ke RSUD Haulussy, Noor me­ngaku jika anggaran tersebut lang­sung ke RSUD Haulussy, maka akan menyulitkan dalam pengadaan obat.

Apalagi, RSUD Haulussy saat ini bukan satuan kerja melainkan Badan Layanan Umum Daerah dimana seluruh operasional harus berasal dari pendapatan rumah sakit.

“Kalau langsung ke Haulussy itu agak panjang. BLUD itu RS sudah mandiri dan beli obat dengan usaha sendiri tapi karena kebutuhan obat mendesak disana, maka gubernur menginstruksikan pergeseran anggaran ke dinas saja,” tegasnya.

Noor memastikan tidak ada persoalan terkait dengan pergeseran anggaran 5 miliar untuk kebutuhan obat-obatan di RSUD Haulussy ke Dinas Kesehatan.

“Ini mekanisme biasa saja jadi tidak ada masalah,” ujarnya. (S-20)