AMBON, Siwalimanews – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon menghimbau masyarakat Maluku untuk mewaspadai cuaca buruk.

Himbauan BMKG ini dengan mengeluarkan peringatan dini, terkait potensi cuaca buruk di wilayah Maluku yang berlaku mulai 4 hingga 8 Februari.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Kamari dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Rabu (5/2) menjelaskan, berdasarkan hasil analisis BMKG, beberapa faktor atmosfer yang dapat memicu cuaca ekstrem di wilayah Maluku antara lain, terkait daerah tekanan rendah, dimana BMKG mendeteksi adanya daerah tekanan rendah di wilayah utara Australia yang menyebabkan terbentuknya area pertemuan dan penumpukan massa udara.

“Kondisi ini mengakibatkan pergerakan angin dari selatan Papua ke wilayah Maluku dan meningkatkan potensi cuaca buruk,” tulis Kamari dalam rilis itu.

Selain itu, ENSO Negatif dan Aktivitas MJO, dimana Nilai ENSO (-0,89) yang bersifat negatif serta aktifnya Madden-Julian Oscillation (MJO) fase 5 di Maritime Continent turut berkontribusi dalam pembentukan awan hujan di wilayah Maluku.

Baca Juga: Terkait Pohon Tumbang, PN Ambon Sebut Pemkot Lalai

Ditambah lagi, suhu muka laut hangat berkisar antara 28-30°C dengan anomali 0-2°C mendukung proses penguapan, yang dapat memicu peningkatan intensitas hujan di wilayah ini.

“Labilitas udara dan kelembapan tinggi yang membuat  kondisi atmosfer yang cukup labil dan kelembapan udara di lapisan atas yang relatif basah memperkuat pertumbuhan awan hujan,” jelas Kamari.

Dengan ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang sesaat di beberapa wilayah Maluku, termasuk, Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Buru, Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya.

Selain itu, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan genangan air, tanah longsor dan pohon tumbang, penurunan jarak pandang secara tiba-tiba dan gelombang tinggi di perairan sekitar Maluku.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca dan peringatan dini melalui kanal resmi BMKG.

“Dengan meningkatkan kewaspadaan dan selalu memantau informasi terkini dari BMKG, diharapkan masyarakat dapat meminimalisir dampak dari potensi cuaca buruk yang mungkin terjadi,” pinta Kamari.(S-25)