AMBON, Siwalimanews – Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara Maluku, mendorong pelibatan lulusan Unpatti dalam mengelola sumber daya pertambangan di Maluku.

Hal ini disampaikan Koordinator Daerah BEM Maluku Adam R Rahantan dalam FGD yang dilakukan DPD KNPI Maluku, BEM Nusantara Daerah Maluku dengan tema Ekologi Politik Pengelolaan Pertambangan, Telah Memunculkan Berbagai Tanggapan Strategi Jangka Panjang Bagi Pengembangan Potensi Daerah, yang berlangsung di salah satu café di Kota Ambon, Jumat (7/6) malam.

Rahantan menjelaskan, potensi sumber daya alam, khususnya dibidang pertambangan di Maluku telah menuntut Unpatti untuk menghasilkan lulusan yang mampu dilibatkan dalam eksplorasi tambang.

Langkah menyiapkan SDM ini, dilakukan Unpatti dengan membentuk program studi yang berafiliasi langsung dengan pertambangan.

“Unpatti ini sudah punya berbagai program studi, yang outputnya bisa dilatih dengan sertifikasi pertambangan, agar mampu bekerja saat perusahaan readiness,” jelas Rahantan.

Baca Juga: Jefferdian Jabat Wakajati Maluku

Keberadaan program studi seperti Ilmu Sosial, Ilmu Hukum, Teknik Perminyakan, Kimia, Fisika dan Biologi kata Rahantan, sebenarnya bisa dilibatkan oleh perusahaan tambang dalam melakukan eksploitasi sebagai upaya menciptakan lapangan kerja.

Artinya tidak hanya berfokus pada lulusan dengan ijazah tertentu saja, seperti yang terjadi di Sulawesi Tenggara, dimana posisi middle dan high bisa diisi oleh sarjana keilmuan tertentu yang tidak fokus hanya pada SDM yang paham Ilmu pertambangan semata.

“Sebenarnya SDM lain itu bisa dipekerjakan tinggal bagaimana pemda menginisiasi kepada alumnus Unpatti untuk mengambil sertifikasi kerja pada tambang, minimal mulai dari K3 untuk outsourching, sampai dengan sertifikasi profesi,” tandasn Rahantan.

Selain itu menurut Rahantan, pemimpin Maluku kedepan, harus dapat bekerja sama untuk membangun fasilitas laboratorium yang lebih memadai untuk menguji sampel tambang, sebab Unpatti juga memiliki SDM yang mampu menguji sampel tambang dengan menggunakan standar internasional.

“Misalnya nikel mau keluar, butuh uji lab, nah bisa melibatkan perguruan tinggi lokal agar ada keuntungkan dengan jasa uji lab ini. Sekarang saja kalau kita punya sampel, bisa kita uji disini, tapi kan standarisasinya harus dilihat lagi,” ucap Rahantan.

Rahantan berharap, kedepan adanya sinergitas pemda dan perusahaan tambang yang ingin masuk ke Maluku agar daerah dan masyarakat yang diuntungkan dengan pelibatan SDM lokal.(S-20)