AMBON, Siwalimanews – Dari hasil pencermatan Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Ambon terhadap Daftar Pemilih Sementara pada lima kecamatan di Kota Ambon, ditemukan ada puluhan pemilih yang telah me­ninggal dunia.

Koordinator Divisi (Kordiv) Pe­nanganan Pelanggaran dan Pe­nyelesaian Sengketa Bawaslu Ambon, Suminar Setiati Sehwaky da­lam kegiatan sosialisasi penga­wasan pilkada serentak tahun 2024 bersama para Jurnalis di Kota Ambon, yang berlangsung disalah satu hotel di Ambon, pada Senin (26/8) tadi menyebutkan, sesuai data, ditemukan sebanyak 29 pemilih telah meninggal dunia.

Dia merincikan, untuk Keca­ma­tan Sirimau ditemukan sebanyak 5 pemilih yang telah meninggal dunia. Kemudian ganda potensial dan ganda identik berjumlah 269 pemilih.

Sementara untuk Kecamatan Nusaniwe, ditemukan yang me­-ninggal dunia sebanyak 16 pemi­-lih, 1 berstatus TNI, kemudian ganda potensial dan identitas berjumlah 2.946 pemilih.

Selanjutnya Kecamatan Baguala, ditemukan 3 pemilih yang meninggal dunia dan 1 berstatus anggota Polri, serta ganda potensial dan ganda identik berjumlah 482 pemilih.

Baca Juga: PAN Aru Deklarasi Dukung Kadiel-Djumpa

“Kemudian untuk Kecamatan Teluk Ambon, data pemilih yang meninggal dunia berjumlah 5 pemilih, kemudian ganda potensial dan ganda identik berjumlah 2.173 pemilih,” rincinya.

Sementara untuk Kecamatan Leitimur Selatan, ganda potensial dan ganda identik berjumlah 340 pemilih. Sehingga total keselu­ruhan pemilih yang meninggal di Kota Ambon sebanyak 29 pemilih. Kemudian 1 TNI dan 1 Polri, dan jumlah ganda potensial dan identik berjumlah 6.210.

Dikatakan, proses yang diajukan KPU itu akan terus diawasi dalam jangka waktu tersisa kurang lebih 2 hari kedepan memasuki tahapan pengumuman DPS berakhir dan dilanjutkan ke DPSHP yang terhitung hanya 5 hari kedepan. Dan itu juga akan tetap diawasi.

“Ini penting untuk tetap tersampaikan ke publik melalui media massa selaku perpanjangan tangan kami (Bawaslu),”ujarnya.

Sosialisasi

Bawaslu Kota Ambon meng­gelar sosialisasi pengawasan Pilkada serentak tahun 2024 bersama para Jurnalis di Kota Ambon.

Dalam kegiatan itu, Bawaslu juga menghadirkan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ambon, Rere Khairiyah dan Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahan (Fisip) Universitas Pattimura, M. Jen Latuconsina sebagai pemateri.

Koordinator Divisi (Kordiv) Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Ambon, Suminar Setiati Sehwaky dalam sambutannya mengatakan, dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan Pilkada, Bawaslu tentu tidak bisa berjalan sendiri.

Dibutuhkan mitra kerja yang strategis, sehingga terjalin kolaborasi yang baik dalam hal pengawasan Pilkada.

“Dan bagi kami, media massa yang paling tepat. Kita butuh itu guna terwujudnya pelaksanaan pengawasan yang efektif dengan harapan, demokrasi ini berjalan sesuai yang diinginkan bersama,”ujar Sehwaky

Dia juga mengaku, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendudu­kan satu kesepahaman bersama media massa dalam mengawasi tahapan Pilkada di Kota Ambon dan Maluku secara umum.

“Sehingga nantinya pengawasan ini akan menghasilkan pemimpin yang amanah, adil, jujur dan yang bisa melihat kesejahteraan masyarakat di kota ini,”ujarnya.

Untuk itu pihaknya berharap, media massa bisa menjadi mitra kerja yang baik dalam menga­wasi tahapan pilkada serentak tahun 2024. “Yang paling penting dalam pengawasan ini adalah koordinasi. Kami berharap antara Bawaslu dan media bisa menjadi kawan yang sejalan untuk menciptakan Pilkada yang demokratis, adil dan jujur dengan pemimpin yang amanah,” harapnya. (S-25)