AMBON, Siwalimanews – Peringatan puncak tahun liturgi, Gereja Santo Yosep Passo menggelar perarakan Acha Kristus Raja Semesta Alam yang diikuti ribuan umat Katolik mengelilingi Kota Ambon, Sabtu (23/11).

Arca Kristus Raja Semesta Alam diarak mulai dari Gereja Katolik Santo Yosep Passo menuju Gereja Santo Yohanes Maria Vianny Halong, lanjut  ke galala terus menuju ke Gereja Santo Yakobus Ahuru.

Dari ahuru, Arca Kristus Raja Semesta Alam diarak menuju gereja Maranatha. Arca kemudian dipukul menuju gereja katedral Santo Fransiskus Xaverius Ambon.

Dari Katedral, Arca Kristus Raja Semesta Alam diarak menuju Gereja Silo dan Gereja Rehobot dan ber­henti di Gereja Hati Kudus Yesus. Arca kemudian diarak selanjutnya menuju Gereja Katolik Maria Bin­tang Laut Benteng,

Dari benteng arca diarak ke Gereja Katolik Santo Yosep Poka Rumah­tiga dan terakhir di Gereja Santo Ignatius Lanud Pattimura.

Baca Juga: Dewan Soroti Minimnya Tata Kelola Kesehatan di Maluku

Setelah dari Gereja Santo Ignatius Lanud Pattimura, arca diarak kembali ke Gereja Santo Yosep Passo yang ditutup dengan perayaan Misa Kudus.

Dalam perarakan itu, ribuan umat Katolik terus memanjatkan doa mulai dari awal sampai arca kembali ke gereja Santo Yosep Passo.

Pejabat Walikota Ambon Dominggus Kaya dalam sambutan yang dibacakan Pejabat Sekot Ambon Robby Sapulette mengaku pemerintah selalu hadir dalam setiap momen keagamaan yang dilakukan masyarakat.

“Melalui perarakan Arca Kristus Raja Semesta Alam mengelilingi Kota Ambon, kehidupan umat Katolik akan menjadi pewartaan bagi semua orang untuk hidup dalam cinta kasih,” kata walikota.

Ia mengaku toleransi akan terus di bangun kehidupan yang rukun damai dan adil di tengah masyarakat, berbangsa dan negara.

Selalu pimpinan kota, ia mengajak seluruh umat beriman agar dapat memberikan penghormatan yang tinggi kepada Kristus Raja Semesta Alam.

“Ambon yang harmonis dan religius dapat terus diwujudkan jika toleransi antar masyarakat dan umat beragama terus ditingkatkan dari waktu ke waktu,” harapnya.

Selain itu ia berharap, peran lembaga pemerintah dan lembaga agama sangat penting guna mewujudkan kehidupan yang toleran dan harmonis di Ambon.

Dimana, ujarnya setiap warga memiliki sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama atau kepercayaan yang dianut, toleransi terhadap pelaksanaan ibadah serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Ditempat yang sama Pasto Luky berharap agar semua umat benar-benar dalam prosesi doa dan semangat doa.

“Kita semua mengikuti perarakan ini dengan baik dan sikap doa yang sungguh-sungguh,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Panitia Penyelenggara Hendrik Tasidjawa menjelaskan perayaan kristus raja semesta alam merupakan puncak dari tahun liturgi gereja Katolik.

Untuk diketahui, hadir juga  Sekretaris Keuskupan Amboina RD Agustinus Arbol, Vikaris Episkopal Kota Ambon RD Amandus Oratmangun, Ketua Majelis Jemaat Passo, Passo Anugerah, GKPII Menara Iman, saniri negeri Passo dan umat Katolik Paroki Santo Josep. (S-09)