AMBON, Siwalimanews – Akses transportasi yang terbatas, dinilai sebagai penghambat pertumbuhan sektor pariwisata di Maluku.

Hal ini disampaikan anggota Komisi IV DPRD Maluku Yan Zamora Noach kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Jumat (31/1).

Menurut Yan, sebagai provinsi kepulauan, Maluku memiliki sejumlah destinasi parawisata yang tentu tidak kalah jauh dengan daerah-daerah lain di Indonesia, seperti Raja Ampat di Papua.

Namun sayangnya potensi pariwisata yang ada di Maluku, belum dapat menyumbang pendapatan siginifikan bagi pembangunan daerah.

“Sektor pariwisata belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah pusat, khususnya menyangkut akses transportasi, baik kapal laut maupun pesawat,” ucap Yan.

Baca Juga: Diduga Sebarkan Informasi Hoax, Bank Maluku Terancam Dipolisikan

Ia mencontohkan, destinasi wisata Welora di Pulau Dawera, Kecamatan Dawelor Dawera, Kabupaten Maluku Barat Daya yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Bahkan destinasi wisata ini, pernah meraih juara 1 API Award pada tahun 2020 dan 2022 kategori destinasi wisata baru.

“Bayangkan saja ada destinasi wisata yang menjanjikan, tapi transportasi kesana terbatas. Memang ada tapi itu membutuhkan waktu 6-7 hari baru sampai disana dengan menggunakan kapal. Ini yang membuat wisatawan enggan kesana,” ujar Yan.

Padahal kata Yan, jika ada akses transportasi yang cepat, tentu mempermudah para wisatawan menyinggahi destinasi wisata yang ada di MBD ini.

Untuk itu, pemda kedepan, harus menaruh perhatian serius terhadap pengembangan potensi pariwisata sebagai salah satu penyangga pendapatan daerah, dengan memastikan akses transportasi lancar menuju setiap destinasi wisata.

“Dengan pengembangan destinasi wisata, maka sektor ekonomi akan tumbuh, karena dengan sendirinya masyarakat akan bergerak untuk memanfaatkan peluang yang ada, maka tugas pemda adalah menyiapkan fasilitas penunjang itu,” tegasnya.(S-20).