AMBON, Siwalimanews – Kalangan perguruan tinggi memperkirakan minimal ada tiga pasang calon bakal adu kuat dalam  pilkada Maluku November nanti.

Akademisi Fisip Unpatti, Paulus Koritelu menilai, dari perburuan rekomendasi partai politik, sudah bisa disimpulkan kalau perhelatan politik lima tahunan ini akan diikuti oleh sedikitnya tiga pasang calon. Dan dia memastikan, PDIP akan jadi lpenentu terbentuknya tiga poros tersebut.

Kepada Siwalima, Senin (15/7), Koritelu bilang, sampai saat ini bakal calon seperti Said Latuconsina, Febry Calvin Te­telepta, Jefry Appo­ly Raha­warin masih diperhadapkan de­ngan beban psikologi karena belum mendapatkan rekomendasi PDIP.

Menurutnya, PDIP akan menjadi partai politik penentu, sebab jika di­lihat dari peta politik yang ada di­mana tiga partai politik telah mem­berikan dukungan bagi Murad Ismail dan Michael Wattimena.

“Peluang MI untuk menda­pat partai lain masih terbuka. Artinya jika memang dirasakan oleh MI bahwa pukul dan gertakan belum kuat, maka dia akan terus menambah pundi-pundi partai. Tapi bila dirasakan penting pertarungan melebihi dua, maka cukup sampai disitu artinya dia memberikan kesempatan bagi kandidat lain untuk memburu partai lain,” jelas Koritelu.

Baca Juga: Latuconsina Kantongi Surat Tugas Hanura

Di sisi lain, munculnya Gerindra untuk memimpin poros baru memang sejak awal telah diduga akan ter­bentuk sebab arah kebijakan Jakarta tentu harus termanifestasi pada kekuasaan politik pada level pro­vinsi, kabupaten dan kota.

Kemunculan Gerindra ujar dia, tentu memberikan satu nuansa baru apalagi menggaet partai besar seperti Golkar, dan menunjukkan sebuah perubahan paradigma dalam politik Maluku dimana selama ini peta pertarungan ada pada PDIP dan Golkar, tetapi hari ini Gerindra mengambil alih posisi Golkar untuk berkoalisi dan coba menggoyangkan eksistensi politisi bawah kepemim­pinan PDIP di Maluku.

Koritelu menegaskan dengan mun­culnya poros MI-BMW dan HL-RU, maka poros ketiga akan ter­bentuk dengan parpol pendukung utama adalah PDIP, apalagi sebagai pemenang pemilu PDIP tentu tidak akan bergabung dengan kedua koalisi yang ada.

“PDIP hanya mencari satu kursi untuk menambah poros koalisi baru artinya PDIP akan menjadi partai penentu terbentuknya poros ketiga dalam pilkada Maluku,” tegas Koritelu.

Karenanya, para bakal calon yang telah menyatakan diri maju dalam pilkada Maluku akan sangat ber­harap pada rekomendasi dari PDIP dengan delapan kursi yang telah dikantongi.

Prediksi 3 Pasang

Terlisah, akademisi Fisip UKIM, Amelia Tahitu mengatakan, dina­mika politik jelang Pilkada Maluku 2024 memiliki perbedaan dengan pilkada sebelumnya.

Bahkan, dinamika yang terjadi khususnya berkaitan dengan rekomendasi parpol dapat membuat masyarakat menjadi jenuh dan beranggapan sarat mahar politik.

Kendati begitu, Tahitu menilai alotnya perjuangan bakal calon kepala daerah tidak berarti kandidat tertentu dapat meraih dukungan mayoritas.

“Kalau saya lihat dinamika yang terjadi hanya hal kecil tapi menurut saya tidak akan ada kotak kosong, karena masih ada partai lain,” beber Tahitu kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Senin (15/7).

Tahitu menjelaskan jika melihat konstelasi politik yang terbangun dipastikan Pilkada Maluku akan diikuti tiga pasangan calon, sebab PDIP sebagai partai pemenang pemilu akan pasti akan mengusung calon.

“Yang pasti PDIP sebagai peme­nang pemilu sangat berkepentingan juga untuk memenangkan pilkada gubernur dan hanya butuh satu kursi lagi untuk maju dan bertarung nanti,” tegasnya.

Saling Klaim

Sebelumnya dari 10 parpol pemilik kursi di DPRD Maluku, tak satupun dapat mengusung mandiri pasangan calon kepala daerah Maluku. Pasalnya, kursi tertinggi yang diraih milik PDIP, dengan 8 kursi.

Padahal, regulasi mengatur paslon kepala daerah diusung oleh parpol atau pasangan parpol, minimal 20 persen dari total jumlah kursi di DPRD.

Nah, DPRD Maluku sendiri, diisi oleh 45 anggota. Dengan demikian, esti­masi 20 persen dari 45 kursi itu, maka paslon mesti diusung 9 kursi. Itu artinya, parpol harus berkoalisi untuk dapat mengusung satu paslon.

Pilkada Maluku sendiri bakal diramaikan figur beken dari berbagai latar belakang. Mulai dari politisi, hingga jenderal yang masih berdi­nas, maupun pensiunan, baik polisi maupun dari unsur TNI. Umumnya mereka telah mendaftar di beberapa parpol yang sudah lebih dahulu melakukan penjaringan.

Di PDIP misalnya, ada empat kandidat yang mendaftar sebagai balon gubernur. Mereka adalah Febry Calvin Tetelepta, Barnabas Orno, Said Latuconsina dan Jefry Appoly Rahawarin.

Umumnya para tokoh diatas, juga ikut mendaftar di sebagian besar parpol yang ada di Maluku.

Selain mereka, diketahui juga ada beberapa nama lain yang berke­inginan maju di Pilkada Maluku, dengan mendaftar di parpol lain, seperti politisi Gerindra di Senayan, Hendrik Lewerissa.

Tunggu Rekomedasi

Dari sepuluh partai politik yang mempunyai wakil di DPRD Maluku, tiga diantaranya telah mengeluarkan rekomendasi yakin Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional.

Rekomendasi ketiganya diberikan kepada mantan Gubernur Murad Ismail yang nantinya berpasangan dengan Michael Wattimena, kader Demokrat yang gagal meraih kursi Senayan, di pileg 14 Februari lalu.

Sedangkan PDIP, Golkar, Gerin­dra, Nasdem, Hanura, Perindo dan PPP, hingga saat ini belum juga menentukan sikap.

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mendaftar pun hanya diberikan surat tugas dengan perintah agar melakukan konsoli­dasi dan mencari calon wakil gubernur.

Kendati baru mengantongi surat tugas, namun Febry Calvin Tete­lepta me­ngklaim bakal mengantongi reko­mendasi dari beberapa partai politik.

“Saya meyakini sungguh reko­mendasi akan diperoleh karena saya mempersiapkan diri dengan baik dan saya siap untuk memenangkan pil­kada,” ujar dia kepada Siwalima me­lalui telepon selulernya, Jumat (12/7).

Terpisah, Jefry Apoly Rahawarin juga mengklaim akan mengantongi rekomendasi dari sejumlah partai politik yang sebelumnya telah berproses.

JAR sapaan akrabnya telah mendaftar di PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem, Hanura, Perindo dan PPP.

Dari tujuh partai yang disasar, Hanura, Golkar dan PPP telah memberikan surat tugas baginya.

Rahawarin menjelaskan sejak pendaftaran bakal calon Gubernur dirinya terus membangun komu­nikasi yang intensif dengan se­jumlah partai politik.

“Komunikasi dengan semua partai berjalan baik, jadi saya optimis, PDIP, Golkar, PPP, Perindo dan Hanura akan memberikan rekomendasi ke­pada saya,” tegas mantan Pangdam XVI Pattimura kepada Siwalima, melalui telepon selulernya, Jumat (12/7).

Keyakinan yang sama juga diungkapkan, Hendrik Lewerissa yang mengklaim akan mengantongi rekomendasi Partai Gerindra.

HL mengatakan sebagai kader partai sudah pasti Gerindra lebih mengutamakan kader partai untuk maju dalam pilkada Maluku. “Sudah pasti Gerindra ke HL,” ucapnya kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Jumat (12/7).

Lewerissa bahkan memastikan dalam waktu dekat partai besutan Prabowo Subianto itu akan me­nerbitkan rekomendasi kepadanya. “Rekom Gerindra akan terbit dalam waktu dekat,” tambah HL.

Sosok lain yang juga mengklaim bakal mengantongi rekomendasi yakin Komandan Lantamal Ambon, Said Latuconsina.

Kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Jumat (12/7), Latu­con­sina mengaku sejak pendaftaran sebagai bakal calon gubernur, diri­nya terus membangun komunikasi dengan partai politik.

“Namanya mencalonkan diri harus optimis,” tegas Latuconsina.

Menurutnya, partai politik tentu akan melihat dan menilai calon mana yang pantas untuk mereka dukung dengan memberikan rekomendasi.

“Parpol pasti akan melihat latar belakang dan pengetahuan calon dalam memimpin, jadi berfikir positif saja,” pungkasnya. (S-20)