AMBON, Siwalimanews – Dari 4 hektar lahan perkebunan Petani di Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, beberapa luasan diantaranya tersapu banjir.

Kepala Desa Waiheru, Usman Elly yang dikonfirmasi Siwalima, via telepon selulernya, Jumat (5/7) mengaku, dari peristiwa banjir yang terjadi di Desa Waiheru kemarin, ada beberapa lokasi yang terkena dampak. Diantaranya pada RT 004 dan 21. Termasuk didalamnya 1,5 hektar perkebunan sayur milik petani.

Diketahui, perkebunan petani ini berada tepat di bagian belakang Kantor Desa Waiheru.

Dia menjelaskan, banjir yang terjadi dari Kamis (4/7) akibat adanya patahan talud penahan air kali, sehingga mengakibatkan air kali meluap dan memasuki perkampungan, termasuk menyapu bersih sayur milik petani.

Selain perekebunan, sejumlah rumah terendam, bahkan beberapa rumah mengalami longsor.

Baca Juga: Toisuta Siap Mundur dari DPRD

“Untuk perkebunan itu ada 4 hektar, dan sebagian diantaranya, itu ada sekitar 1,5 hektar tersapu banjir akibat luapan air kali. Jadi air kali itu meluap karena talud penahannya patah,”ujar Kades.

Sementara untuk permukiman warga, lanjut Kades, beberapa titik juga terkena dampak. Bahkan beberapa rumah warga juga mengalami longsor dengan kondisi bagian belakang rumah sudah tergantung.

“Itu salah satunya di RT 009/RW 04, ada rumah warga yang bagian belakang sudah tergantung. Dan satu rumah lagi di RT 008, juga mengalani longsor. Dan sudah dilakukan penanganan sementara oleh Desa,”katanya.

Meski demikian, pihaknya bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun ini harus menjadi perhatian, mengingat setiap musim penghujan, kondisi ini terus terjadi di Waiheru.

Terkait kondisi ini, pihaknya telah berkoordinasi dan melaporkan ke Pemerintah Kota Ambon, salah satunya ke Dinas PUPR, untuk penanganan talud.

Ditanya apakah ada warganya yang mengungsi, Kades mengaku tidak ada. (S-25)