BULA, Siwalimanews – Kurang lebih 105 warga Negeri Kataloka, Kecamatan Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur, hingga saat ini belum mengetahui pasti apakah mereka yang tak masuk dalam daftar pemiihan tetap atau DPT dapat ikut dalam pesta demokrasi serenta di tahun 2024 mendatang.

Menyikapi hal itu, Ketua Front Pemuda Muslim Maluku Kabupaten Seram Bagian Timur Muhammad Ridwan Tatakora Kelian, menilai dengan tak diakomodirnya ratusan warga kataloka ini, maka kinerja KPU SBT patut dipertanyakan.

“Untuk itu, kami minta pihak KPU SBT berkordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini KPU RI guna memastikan hak pilih warga Kataloka, sebab jika hak politik warga tidak terdistribusi dengan baik, maka tentu akan berpengaruh pada stabilitas keamanan dan buruknya citra demokrasi bangsa,” tegas Kelian kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Sabtu (18/11).

Namun, jika ratusan warga ini juga tak terakomodir hak mereka  tegas Kelian, maka KPU SBT gagal dalam menyelenggarakan tahapan pemilu, sebab KPU sebelum menetapkan DPT tentu ada ruang pra verifikasi yang disediakan oleh regulasi yang berlaku.

Untuk itu ia mempertanyakan penyebab hingga KPU SBT tak memasukkan ratusan  warga ini sebagai pemilih tetap, sementara syarat memilih bagi setiap warga negara yang berhak untuk mengikuti pemilu adalah minimal berusia 17 tahun ke atas atau belum berumur 17 tahun, namun sudah menikah yang dibuktikan secara administratif.

Baca Juga: Pastikan Calon Penjabat Aman, Panja Libatkan Penegak Hukum

Jika unsur administrasi juga belum terpenuhi, maka harusnya KPU SBT berkordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten untuk mencari solusinya.

“Kami berharap, kiranya sebelum pemilu berlangsung KPU SBT sudah harus memastikan ratusan warga ini sudah dapat terakomodir dalam pesta demokrasi mendatang,” harapnya.

Sementara itu Ketua KPU SBT Kisman Kelian ketika di konfirmasi Siwalimanews melalui pesan WhatsApp tak banyak memberikan komentar, sebab ia sementara berada di luar daerah, dan meminta agar saat dirinya tiba di Kota Bula, baru memberikan keterangannya.

“Nanti saya sampai di Bula baru kita ketemu yah,” pinta Kelian.(S-27)