AMBON, Siwalimanews – Rumah Generasi berkolaborasi dengan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) menggelar penguatan kapasitas kepada jurnalis di kota Ambon.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari di Cafe Viuw Karang panjang, , Kamis (14/9) yang diikuti oleh belasan media online, cetak dan televisi di Kota Ambon, bertujuan sbagai upaya mengedukasi masyarakat Indonesia lebih khususnya masyarakat Maluku menuju masyarakat yang inklusif dan juga isu-isu mengenai kesetaraan gender hingga disabilitas.

Koordinator Program Inklusi Rumah Generasi Jemmy Talakua kepada wartawan usai menutup kegiatan itu mengungkapkan, gender equality, disability dan sosial adalah tiga perspektif mengenai isu Inklusif.

“Kegiatan ini sangat penting karena berkaitan dengan publikasi dan juga edukasi kepada siapapun, baik itu masyarakat maupun pihak lain. Berbicara soal inklusi kita diperhadapkan dengan perspektif yang mesti sesuai, perspektif gender equality, disability dan sosial inclusion,” ungkap Talakua.

Menurutnya, dengan adanya pelatihan seperti ini, diharapkan segala pemberitaan media mengandung unsur-unsur inklusi.

Baca Juga: Siswa SMKN 7 MBD Jalani Prakerin di Ambon

“Jadi dipastikan dalam segala proses pemberitaan maupun publikasi media itu kita berharap sudah mengedepankan unsur-unsur atau hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip inklusif,” ujar  Talakua.

Kedepannya tambah Talakua, Rumah Generasi akan berupaya memfasilitasi pertemuan lanjutan dengan melibatkan pimpinan redaksi untuk secara bersama mengawal hal tersebut, sehingga percakapan-percakapan yang berkaitan dengan tematik tertentu atau isu-isu tertentu yang butuh didiskusikan secara bersama.

“Kenapa demikian, sebab pada level atau dalam tahapan tertentu juga perlu pelibatan pimpinan redaksi untuk memastikan juga keberpihakan media yang dikelola itu sungguh-sungguh mengedepankan inklusif dalam peliputan maupun juga dalam pemberitaan,” tandas Talakua

Direktur Yayasan BaKTI Muhammad Yusran Laitupa menamabhkan, saat ini adalah era inklusif sehingga semua pihak terlibat dalam proses pembangunan yang membawa manfaat bagi semua orang.

“Sekarang era Inklusi. Inklusif bukan hanya bicara satu ada dua sektor saja, tetapi semua hal sekarang orang bicara tentang inklusif. No one the behind, semua orang harus terlibat dalam proses pembangunan dan mendapat manfaat dari pembangunan,” tuturnya.

Jurnalis menurutnya, berperan utama dalam mengedukasi masyarakat. Pasalnya, media mampu menjangkau masyarakat lebih luas dengan peran jurnalis yang luar biasa untuk memberikan edukasi dan informasi.

“Pilihan untuk memperkuat kapasitas jurnalis, jurnalisme yang inklusif itu penting sekali untuk mengedukasi masyarakat dan mendukung pemerintah untuk bikin isu inklusif ini dipahami kalangan luas bukan cuma oleh pemerintah saja, tapi juga oleh masyarakat semua kalangan. Jurnalis jadi media yang luar biasa menjangkau lebih banyak, sekarang hal penting untuk diperkuat supaya teman-teman jurnalis paham betul tentang isu inklusif lalu kemudian mengedukasi masyarakat,” jelasnya.(S-26)