AMBON, Siwalimanews – Kasus terkonfirmasi positif Virus Corona di Maluku kembali bertambah 21 orang.

Penambahan itu berasal dari Kota Ambon sebanyak 13 kasus, dan Kabupaten Buru 8 kasus.

“Jadi hari ini penambahan 21 kasus terkonfirmasi,” kata Karo Humas dan Protokol Setda Maluku, Melky Lohy dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Minggu (14/6).

Lohy menjelaskan, 13 orang di Kota Ambon yang positif terpapar yakni laki-laki inisial RS  (27), perempuan inisial DS (31), laki-laki inisial GGS (48), laki-laki inisial RSE (36), laki-laki inisial DL (23), perempuan HFM (22), perempuan inisial SM (38), perempuan EN (51). Selanjutnya laki-laki inisial FMS (69), perempuan inisial GR (28), perempuan inisial RS (36), perempuan inisial FAB (29) dan perempuan AHT (27).

“Dengan penambahan 13 kasus di Kota Ambon maka jumlah kasus terkonfirmasi di Kota Ambon sebanyak 225 kasus,” terang Lohy.

Baca Juga: Pemkot Siapkan RS Darurat Covid-19

Sedangkan 8 orang yang positif dari Kabupaten Buru, yakni perempuan inisial RK (29), perempuan inisial SAU (22), perempuan inisial F (33), laki-laki inisial KGF (34), laki-laki inisial GT (26) laki-laki inisial MMW (30), laki-laki inisial MAM (24) dan laki-laki inisial AAK (43). “Delapan kasus terkonfirmasi dari Kabupaten Buru dirawatnya di Namlea,” terang Lohy.

Dengan penambahan 21 kasus, maka jumlah kasus positif di Maluku hingga Minggu, 14 Juni pukul 15.00 WIT, sebanyak 421 kasus. Yang sembuh 109 orang dan 10 orang meninggal dunia. Sisanya dalam perawatan.

Selain itu, berdasarkan hasil uji sampel swab dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Kelas II Ambon, ada empat pasien yang dinyatakan sembuh.

Mereka yang sembuh yakni pasien 66 perempuan inisial FM (31), pasien 89 perempuan inisial SS (37), dan pasien 108 laki-laki inisial I  (52) dari Kota Ambon. Satunya lagi, pasien nomor 170 perempuan inisial S (69) berasal dari Kabupaten Buru.

“Empat pasien yang sembuh sudah mendapatkan surat keterangan sehat dari Dinas Kesehatan dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing,” katanya.

ODP dan PDP Tetap

Lohy juga mengungkapkan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Maluku tidak mengalami perubahan dari sehari sebelumnya.

Jumlah ODP di Maluku sampai dengan Minggu 14 Juni  pukul 15.00 WIT, sebanyak 55 orang yakni Kota Ambon sebanyak 41 orang, Maluku Tengah 11 orang, Kabupaten SBB 1 orang dan Kabupaten SBT 2 orang.

Sedangkan jumlah PDP sebanyak 28 orang, dimana Kota Ambon sebanyak 25 orang dan Kabupaten Maluku Tengah 3 orang.

Gugus Tugas Maluku juga menjelaskan, beberapa rumah sakit dan tempat karantina dengan jumlah pasien yang sementara dirawat.

RSUD dr M. Haulussy dengan pasien sebanyak  37 orang, terdiri dari 12 ODP, 1 PDP, dan 24 kasus terkonfirmasi positis. Di Rumkit Tingkat II dr. J. A. Latumeten merawat 11 pasien, terdiri dari 3 PDP dan 8 kasus terkonfirmasi positif. BPSDM Maluku, 38 orang terkonfirmasi positif.

Selanjutnya di Rumah Sakit Bhayangkara 6 pasien, terdiri dari 1 ODP, 1 PDP, dan 4 kasus terkonfirmasi, LPMP Maluku 48 pasien terkonfirmasi positif, RSUP dr. Johanes Leimena 6 pasien terkonfirmasi,  RSUD dr. H. Ishak Umarella 18 pasien terkonfirmasi positif, dan Balai Diklat Perikanan dengan 17 pasien terkonfirmasi positif.

Ibu Hamil di Silale Positif

Tiga warga Silale, Kecamatan Nusaniwe yang berinisiatif mendatangi Gugus Tugas Covid-19 Kota Ambon untuk rapid test, Jumat (6/8) lalu, dua diantaranya positif sesuai hasil uji sampel swab. Salah satunya ibu hamil.

“Diketahui dua dari tiga warga Silale yang datang itu memiliki hasil positif, sedangkan satunya lagi baru akan melakukan swab test,” jelas Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz, dalam rilis yang diterima Siwalima, Sabtu (13/6).

Joy mengatakan, dua warga yang terpapar itu, salah satunya ibu hamil. Dengan kondisi kehamilan tersebut, maka ia melakukan karantina mandiri di rumah dengan dipantau tim medis dari Dinas Kesehatan.

“Diikarenakan kondisi kehamilan dari salah satu pasien, maka program karantina yang sedianya dilakukan secara mandiri di rumah dan dipantau oleh tim dari Dinas Kesehatan TGPP Covid-19 Kota Ambon,” ujarnya.

Joy meminta agar masyarakat tidak menolak tracking dan rapid test, karena dilaksanakan sesuai dengan protap kesehatan.

Ia menuturkan, kedua orang yang hasil tes swab positif ini, sebelumnya termasuk kelompok warga yang menolak dilakukan rapid test yang hendak dilakukan tim medis. Dikhawatirkan, akan ada warga lain yang tertular, sebab melakukan aksi demo secara bersama.

“Sekarang tim Dinas Kesehatan harus kembali melakukan tracking terhadap beberapa warga lain yang turut terlibat dalam aksi penolakan yang dilakukan seminggu yang lalu. Dikuatirkan, akan ada warga lain yang juga tertular,” ujar Joy.

Joy berharap agar warga yang memiliki kontak langsung dengan kedua pasien terkonfirmasi positif itu dapat melaporkan diri ke puskesmas terdekat. “Kami berharap adanya kesadaran dan kejujuran dari masyarakat, datang melaporkan diri untuk kemudian diperiksa. Lebih cepar lebih baik karena ini menyangkut keselamatan bersama,” harapnya.  (S-39/Mg-6)