JAKARTA, Siwalimanews – Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indoensia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto menjelaskan, penularan Covid-19 ini dapat terjadi melalui tiga cara yakni, penularan secara langsung, tidak langsung, dan melalui airbone.

“Tiga cara penularan ini sudah sering disampaikan berbagai pakar dan juga Satgas Covid-19, bahwa inilah tiga mekanisme cara penularan covidp,” ungkap dr Agus, dalam keterangan persnya di Graha BNPB di Jakarta, Jumat.

Untuk penularan secara langsung, kata dr Agus adalah melalui droplet atau percikan-percikan halus liur yang dilontarkan oleh seseorang ketika batuk, bersin, atau saat berbicara dengan orang terdekat dalam jarak satu hingga dua meter.

Sementara penularan secara tidak langsung yakni melalui tangan yang terkontaminasi, setelah menyentuh benda-benda yang telah terpapar oleh virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, sebab virus ini bisa saja menempel di meja, pegangan pintu, atau barang-barang lain.

“Jika ada tangan seseorang menyentuh barang-barang yang telah terkontaminasi, kemudian menyentuh area wajah, hidung, mulut, atau mata tanpa terlebih dahulu mencuci tangan, virus dapat masuk dan terhirup ke dalam saluran napas kemudian masuk ke dalam tubuh,” ujar dr Agus.

Baca Juga: Gustu Akui tak Berikan Bukti Swab

Sedangkan penularan melalui airbone atau lewat udara, disinyalir terjadi paling banyak adalah di lingkungan rumah sakit.  Penularan melalui mekanisme ini dapat terjadi dalam radius hingga 60 meter.

Selain dapat terjadi di lingkungan rumah sakit, penularan Covid-19 melalui udara juga dapat terjadi di tengah populasi, terutama pada area-area tertutup yang tidak memiliki ventilasi yang baik, misalnya pada ruang perkantoran, restoran atau rumah makan, atau ruang-ruang pertemuan kecil.

“Potensi penularan lewat udara muncul apabila ruangan itu tertutup, tidak ada ventilasi yang baik, kemudian kerumunannya juga padat,” jelas dr Agus. (S-39)